KABARCIREBON - Ribuan sepeda motor karyawan PT Longrich yang berada di areal parkir tenggelam banjir, Rabu, 6 Maret 2024. Video pemandangan tersebut viral di media sosial terutama di grup whatsapp.
Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Kamis, 7 Maret 2024, banjir Cirebon Timur disebabkan tingginya intensitas hujan pada Selasa, 5 Maret 2024 yang membuat Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes di Kabupaten Cirebon meluap.
Akibatnya, banjir setinggi 1 meter merendam 7 kecamatan seperti Pabedilan, Waled, Pasaleman, Gebang, Babakan, Pabuaran dan Pangenan.
Baca Juga: Banjir Parah di Kabupaten Cirebon Mendapat Reaksi Keras dari Anggota DPRD Provinsi Jabar
Di Kecamatan Pabedilan, Sungai Cisanggarung meluap dan merendam ribuan rumah. Bahkan, akses jalan dari Losari ke Ciledug terputus akibat banjir dengan ketinggian bervariatif.
Banjir tersebut juga merendam ribuan sepeda motor miliki karyawan PT Longrich yang berada di areal parkir. Tampak, para karyawan berupaya menyelematkan sepeda motornya yang tinggal menyisakan setir dan jok sebagian.
Mereka menuntun sepeda motor dari banjir. Momen itu terlihat dalam video yang viral ketika para pekerja pulang dari pabrik menuntun motornya yang tenggelam banjir sekitar 1 meter.
Baca Juga: Pj Gubernur Jabar Minta TPID Bekerja Efektif untuk Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan
Kendaraan yang melintas seperti sepeda motor yang menerobos banjir, terpaksa dituntun karena mogok. Selain itu, banjir di tempat tersebut menjadi arena wisata kolam renang bagi anak-anak.
Di Kecamatan Waled, banjir bandang dikarenakan meluapnya Sungai Ciberes dan merendam ribuan rumah. Selain itu, banjir juga mengakibatkan dua warga meninggal dunia.
Keduanya warga Desa Ambit dan Desa Karangsari. Kecamatan Pangenan, SMPN 2 Pangenan terendam dan jalur Pantura di kecamatan setempat mengalami hal serupa. Bahkan, diberlakukan satu jalur di lokasi tersebut.
Menurut perangkat Desa Bendungan, Iis Iskandar, banjir yang melanda beberapa desa di kecamatan ini berdampak juga pada jalur Pantura. Sehingga, hanya satu lajur yang digunakan yakni dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta.
"Untuk lajur Jakarta-Jawa Tengah ditutup, karena genangan air," katanya, Rabu 6 MAret 2024.
Iis menjelaskan, banjir yang terjadi dan genangan air di jalur Pantura, karena meluapnya Sungai Cimanis dan tidak sedikit kendaraan motor dituntun karena mogok, saat menerjang di jalan tersebut.
Baca Juga: Bupati Imron Salurkan Bantuan Ke Warga Korban Banjir Cirebon
"Untuk desa kami (Bendungan), sekitar 800 unit rumah yang terendam. Informasinya tidak desa ini saja yang kebanjiran akan tetapi, Desa Rawaurip, Pangenan, Japuralor, Astanamukti dan Pengarengan turut kebanjiran," jelasnya.
Masih dikatakan Iis, ketinggian air saat banjir bervariatif dan untuk di jalur Pantura tingginya air kisaran 80 centimeter atau sebetis orang dewasa.
"Banjir kali ini tergolong paling parah, sehingga perlu adanya perhatian serius dari pihak terkait untuk mencegah banjir," ujarnya.
Sekretaris Camat Waled, Empep mengungkapkan, sebagai wilayah yang diapit dua sungai yakni Sungai Cisanggarung dan Ciberes, maka hampir seluruh rumah desa di kecamatan ini terendam.
Dampak banjir tak hanya merendam rumah, namun dua orang diduga meninggal saat banjir. "Dua orang yang meninggal yakni dari Desa Ambit dan Desa Karangsari," ungkapnya.
Masih dikatakan Empep, luapan Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes berdampak banjir di Desa Waledkota, Waleddesa, Ambit, Ciuyah, Cisaat, Gunungsari, Mekarsari, Cibogo, Cikulak, Cikulkkidul, Waledasem, Karangsari.
"Ketinggian air bervariatif, bahkan ada yang mencapai kisaran satu setengah meter dan air terus surut hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian air sekitar setengah meter," ujarnya.
Sementara itu, guru SMPN 2 Pangenan, Junandi, banjir yang terjadi kerap menjadi kendala KBM di sekolah, sehingga para siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah.
"Dalam satu bulan ini, sudah tiga kali kebanjiran. Bahkan, Senin 4 Maret 2024 dibersihkan usai banjir, hari ini Rabu 6 Maret 2024 mengalami hal serupa," tuturnya.
Junandi menceritakan, banjir yang terjadi dikarenakan meluapnya sungai yang ada di dekat sekolah. Disamping itu, lokasi sekolah yang hampir setara dengan tanggul sungai, sehingga banjir kerap terjadi. "Hanya berselang satu hari dari banjir yang lalu, kini hal serupa terjadi," ceritanya.
Junandi menambahkan, banjir yang terjadi dengan ketinggian variatif tak berdampak dengan dokumen sekolah.
"Untuk dokumen sekolah masih aman, karena ketinggian kisaran sebetis orang dewasa. Bahkan untuk ruang guru, hanya sedikit air yang masuk," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Skor Napoli vs Torino di Liga Serie A Sabtu 9 Maret 2024 Waktu Subuh, Head to Head
Dirinya mengharapkan perhatian serius dari pihak terkait untuk mencegah banjir di sekolah ini, agar para siswa dan guru dapat melaksanakan KBM secara maksimal.
"Terganggu sih tidak untuk KBM, namun kurang maksimal saja," pungkas Junandi.(Supra/KC)