KABARCIREBON - Namanya adalah Muhamad Ali Usman. Akrab disebut Mang Ali. Petani kangkung asal Majalengka tersebut akhirnya bisa naik haji pada tahun ini bergabung dengan kloter 20 berangkat pada 30 Mei tahun 2024.
Kok bisa? Uangnya dari mana? Pertanyaan itu datang dari banyak orang. Karena, berapa sih harga jual kangkung? Dan berapa keuntungan dari jual kangkung?
Mang Ali juga tidak menyangka, ia bisa naik haji dari hasil jual kangkung. Mang Ali yang kini berusia 49 tahun asal Blok Cikenong, Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka itu menceritakan perjuangannya untuk bisa naik haji.
Baca Juga: Nenek Patmah Usia 93 Tahun, Jadi Calon Haji Tertua di Majalengka, Ini Pekerjaan Sehari-harinya
1. Niat Diberengi Ikhtiar dan Doa
Niat berhaji sudah ada sejak usia muda. Ia termotivasi dari kedua orang tuanya yang juga sudah berhaji dari berjualan kangkung di luas lahan yang juga tidak seberapa.
Mang Ali bergelut sebagai petani kangkung sejak tahun 1999. Usianya saat itu sekitar 35 tahun. Ia menggarap lahan seluas 125 bata atau sekitar 1.750 meter persegi. Cukup luas.
Ia mengikuti jejak kedua orang tuanya menjadi petani kangkung. Dari lahan seluas itu, dia bisa menjual kangkung setiap hari sebanyak 400 hingga 600 ikat. Harga kangkung 1 ikat saat itu, sekitar Rp 1.500 hingga Rp 2.000.
Baca Juga: Rekomendasikan 3 Tukang Jualan Nasi Lengko Legenda di Cirebon
Namun, karena ia jual dalam porsi besar, maka harganya lebih murah. Ia menjual untuk 400 ikat seharga Rp 350 ribu. Kangkung air hasil panen, ia jual ke Pasar Kadipaten atau terkadang ada pembeli yang datang langsung ke kebun kangkunganya di Cikenong.