2. Menabung dengan Niat Untuk Haji
Dari hasil penjualan kangkung, sebagian ia tabung minimal sebesar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari dengan niat untuk berhaji.
“Tahun 2013, saya bersama istri dan kedua orang tua ikut mendaftar haji. Sejak itu, saya terus menabung dari hasil jualan kangkung untuk melunasi ONH. Tetapi, terkadang juga tidak menabung. Jika hasil jualan kurang dari target atau ada kebutuhan lain sehingga uang terganggu,” ungkap Ali.
3. Mendapat Ujian
Niatnya untuk berangkat haji bukan berarti tanpa ujian. Ia sudah bercita-cita bisa berangkat haji bersama istri. Namun, Yang Maha Kuasa berkehendak lain. Istrinya meninggal di tahun 2018. Ibu mertuanya yang sedianya berharap berangkat bareng juga telah lebih dulu meninggal.
Yang ada sekarang adalah bapak mertuanya yang usianya sudah cukup tua sehingga ONH pun dulu diambil dan dipergunakan untuk umrah.
“Sekarang yang berangkat hanya saya. Insya Allah berangkat tanggal 30 nanti bersama kloter 20,” ungkap Ali yang niatnya sudah bulat walau tidak disertai istrinya.
Perbekalan sudah disiapkannya dan telah dikemas di koper miliknya. Satu koper berisi pakaian ganti dan baju ihram serta kelengkapan lain seperti sabuk, gunting dan lain – lain. Koper kecil berisi beragam makanan menjaga suatu saat ingin makanan kecil.(Tati Purwati/Kabar Cirebon)