Untuk pencegahan diantaranya, sebelum kelahiran dan setelah kelahiran harus ada asupan gizi yang baik serta protein hewani, setelah kelahiran anak, maka anak wajib mendapat asi eklusif serta protein hewani.
Baca Juga: Lezatnya Kuliner Pedesan Entog Khas Indramayu Bikin Makan Sulit Berhenti
Untuk DBD dan TBC lebih pada pola hidup bersih dan sehat, karena kedua penyakit ini leboh disebabkan oleh prilaku hidup bersih. Pencegahan DBD masih sangat epektif dengan gerakan 3 M, Menguras, Mengubur dan Menutup.
“Kalau kegiatan sekarang disebut Si Jumo, Si Jumo ini adalah ikon pahlawan anak – anak, seorang tokoh imajinatif agar siswa sekolah menyukainya,” ungkap Herman.
Lewat Si Jumo ini anak – anak bisa diminta guru untuk terlibat melakukan pencegahan stunting, memberikan pemahaman kepada masyarakat yang belum mengetahuinya melalui ceritera atau dongeng yang diperdengarkan masyarakat.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Dibalik Kesembuhan Panji Petualang Lewat Terapi Rumah Sehat Kang Haris
“Misalnya setiap anak diminta guru untuk membuat cerita soal stuntin, dan tulisanya didongengkan kepada masyarakat. Dalam sehari seorang anak bisa mendongeng di 5 hinga 6 orang warga masyarakat atau tetangganya. Tulisan dongeng ini nanti diketahui oleh guru untuk memastikan bahwa si anak telah menyampaikan pesan keada masarakat.” ungkap herman.
Dengan begitu bisa mengasah imajinasi anak dan anak juga bisa cerdas, serta pesan pencegahan stunting juga tersampaikan. Jadi bisa “pardu kasambut sunah kalampah” dan sekolah menjalankan kurikulum merdeka.
Sementara itu Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi menyebutkan, pihaknya segera berupayan menurunkan angka stunting yang demikian tinggi melalui desentralisasi anggaran, Dana Desa juga harus digelontorkan untuk penanganan stunting.