Jurus Jitu Pemrov Jabar Tangani Stunting, DBD, dan TBC, Sekda: Tidak Ada Pabrik Hese

- 25 Mei 2024, 17:23 WIB
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi saat melakukan tanda tangan komitmen dalam peluncuran Program Geber Si Jumbo dan Jamillah di SMK 1 Majalengka, Rabu 22 Mei 2024.*
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi saat melakukan tanda tangan komitmen dalam peluncuran Program Geber Si Jumbo dan Jamillah di SMK 1 Majalengka, Rabu 22 Mei 2024.* /Kabar Cirebon/Foto Tati Purwati/

KABARCIREBON - Pemerintah Provinsi Jawa Barat lakukan jurus jitu untuk tangani tiga penyakit yang kasusnya di Jawa Barat cukup tinggi, masing – masing stunting, pengakit Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Tuberculosis (TBC) penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis.

Sekda Jawa Barat Herman Suryatman, usai peluncuran Program Geber Si Jumbo dan Jamillah di SMK 1 Majalengka, Rabu 22 Mei 2024 mengungkapkan, Pemprov Jabar melakukan gerakan bersama untuk penanganan ketiga penyakit yang masih cukup tinggi di masyarakat tersebut.

Majalengka adalah salah satu kabupaten di Jawa Barat yang angka stuntingnya masih sangat tinggi yakni mencapai 24,1 % melebihi angka rata – rata Jawa Barat sebesar 21,7 %. Angka sebesar itu dinilai sangat tinggi yang harus segera diturunkan.

Baca Juga: Mobil Jeep Jadul Warnai Sejarah Otomotif Dunia, Perkasa di Semua Medan Jalanan, Segini Kisaran Harganya

Untuk kasus DBD selama tahun 2024 atau selama kurun Waktu kurang dari lima bulan, kasus DBD di jawa Barat mencapai lebih dari 28.000 kasus, sebanyak 210 kasus di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Sedangkan kasus TBC di Jawa Barat masih mencapai lebih dari 211.000 yang harus segera ditangani kesehatannya.

Disampaikan Herman Suryatman, untuk menangani stuntung harus dilakukan dengan cara yang luar biasa, bahu membahu gotong royong antara Pemprov, Pemerintah Kabupaten, yang melibatkan Forkopimda, pramuka, alim ulama, senimann, budayawan, siswa sekolah dan lain – lain untuk bahu membahu mencegah ketiga penyekit tersebut.

Baca Juga: Segera Ajukan KUR Bank Mandiri Sekarang! Syarat Mudah, Pinjam hingga Rp100 Juta: Bagini Cara Pengajuannya

“Lewat gotong royong tentu tidak ada pabrik hese. APBD untuk penanganan stunting, DBD dan TBC ada, hanya sifatnya untuk stimulus. Yang harus ditanamkan sekarang untuk pencegahan penyakit tersebut adalah pemahaman terhadap masyarakat harus di tingkatkan karena nanti bisa melakukan pencegahan secara mandiri,” ungkap Herman.

Setiap orang harus paham kalau stunting adalah gagal tumbuh dan gagal sehat, tumbuh kembang anak terganggu hingga mengakibatkan kerdil atau boncel.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah