Network
KABARCIREBON - Ratusan anggota Praja Muda Karana (Pramuka) atau Rakyat Muda yagn Suka Berkarya kategori Dewasa tumplek di Curug Sidomba Desa Peusing Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Selama tiga hari, mereka melakukan kegiatan kepramukaan sesuai jadwal kegiatan yang telah ditetapkan panitia setempat.
Para peserta terdiri dari Kontingen Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Kuningan, Kontingen Kwartir Ranting (Kwartir) dan Kontingen Kehormatan. Khusus Kontingen Kehormatan terdiri dari Pengurus Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka, instansi pemerintah/swasta dan para kepala desa (Kades).
Kemah Gebyar Pramuka tahun 2024 ini yang bertemakan, 'Berbakti Ciptakan Pramuka Sejati', diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan kerja sama dan silaturahmi antara elemen penggiat Pramuka. Hal itu dilakukan melalui kegiatan saling tukar-menukar pengalaman membina di gugus depan (Gudep) dan lingkungan tempat aktivitas masing-masing.
Baca Juga: 3 Siswa SMK Pertiwi Kuningan Berlayar Menuju Jabar, Mereka Juara O2SN dan FL2SN
Ketua Kwarcab Pramuka Kabupaten Kuningan, Rana Suparman menyebutkan, pihaknya berharap melalui Pramuka akan lahir para penerus dan pemimpin bangsa hebat dikemudian hari karena dengan tangan dan pundak para Pandu (pendamping atau pengawal) bakal mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar.
Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat mengatakan, salah satu poin Dasa Darma Pramuka adalah Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Hal itu perlu dipedomani bagi segenap anggota Pramuka untuk menjaga lingkungan sebab Kuningan telah mencanangkan sebagai Kabupaten Konservasi.
"Ayo kita bersama-sama mencintai lingkungan alam dengan menjaga kelestariannya. Apalagi Kabupaten Kuningan berlokasi di bawah Kaki Gunung Ciremai. Keberadaan gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut telah banyak memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah” ucapnya.
Di samping itu, dipandang sangat perlu para setiap anak bangsa memaknai Pancasila sebagai ideologi bangsa yang telah menguatkan perjalanan bangsa. Jangan sampai seperti Negara India yang terpecah belah menjadi Negara Pakistan dan Negara Bangladesh. Hal itu diakibatkan konflik keagamaan.
Lalu, lihat juga Negara Uni Soviet atau Yugoslavia. Kedua negara tersebut tadinya satu bangsa tetapi akibat konflik, akhirnya terpecah. Sehingga seluruh warga Indonesia dari Sabang sampai Meroke harus berbangga karena Pancasila, bangsa yang majemuk ini tetap berdiri utuh hingga hari sekarang.
