Seminar di UGJ Cirebon: Teknologi Baterai Memiliki Tantangan di Indonesia

- 5 Juni 2024, 18:08 WIB
PT Coastline Horizon menggelar seminar di UGJ Cirebon,  Rabu, 5 Juni 2024.
PT Coastline Horizon menggelar seminar di UGJ Cirebon, Rabu, 5 Juni 2024. /Kabar Cirebon/Foto Jaka/

KABARCIREBON - Teknologi baterai di Indonesia memiliki tantangan. Hal ini terungkap saat digelarnya seminar Perkembangan, Potensi dan Tantangan Teknologi Baterai di Indonesia serta Product Knowledge Electric Vehicle dari PT Coastline Horizon Venture di Fakultas Kedokteran Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon pada Rabu, 5 Juni 2024.

Dekan Fakultas Teknik UGJ Cirebon, Nurullah Budi Siswanto mengatakan, ini momentum dan bisa digunakan baik oleh mahasiswa untuk transfer knowledge. Karena, pendidikan teknik itu adaptif terhadap perkembangan teknologi. Tentu, banyak dampak seperti disrupsi regulasi. regulasi fosil ke listrik tentu mahasiswa elektro bisa transfer knowledge yang baik.

"Terima kasih tim Korea dan Jepang, perlu guidance follow kedepan lebih baik lagi," kata Nurullah.

Baca Juga: Seekor Kucing Oren yang Hidup Liar dan Menderita di Jalanan Akhirnya Berubah Total, Ternyata Ini Penyebabnya

Sementara itu Rektor UGJ Cirebon, Prof H Achmad Faqih mengapresiasi perkembangan teknologi baterai di Indonesia. Beragam tantangan menuju era elektrisasi, Indonesia kedepan menurunkan emisi rumah kaca. Indonesia, berkomitmen mengambil aksi global dan ini tahapan yang dicapai.

Kedepan, Faqih berharap Indonesia ingin net zero emision. Oleh sebab itu, perkembangan ini perlu di antisipasi. Perlu kolaborasi pemerintah, dunia industri dan dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi.

Mahasiswa bisa melakukan pelatihan pengembangan ilmu dan teknologi, karena perkembangan ini berdampak luas. Di Pesisir Pantura, kawasan pinggiran mulai tenggelam. Jadi tinggi lain semakin tinggi dan ini akibat karbon semakin tinggi dan ini berdampak terhadap kehidupan manusia.

Baca Juga: Akun Medsos Apung Erpe, Sosok yang Dicari Netizen dengan Telinga Bolong Akhirnya Buka Suara

"Tidak hanya Indonesia, seluruh dunia punya tanggung jawab ini," ujarnya.

Target produksi mobil listrik di Indonesia 2 juta mobil dan 13 juta kendaraan motor dari bahan bakar fosil pindah ke listrik.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah