Di Hadapan Puluhan Guru Madrasah, Plh Rektor UIN Siber Cirebon Bicara Pentingnya Penguatan Moderasi Beragama

- 12 Juni 2024, 20:58 WIB
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sekaligus Plh Rektor, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., didaulat menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sekaligus Plh Rektor, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., didaulat menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama /IST /

KABARCIREBON – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sekaligus Plh Rektor, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., didaulat menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Bandung. 

Acara ini diadakan pada tanggal 10 hingga 15 Juni 2024 dengan menghadirkan peserta dari berbagai kalangan, termasuk 90 guru madrasah dan Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dari lingkup Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.

Agus Nasihatul Ahyar selaku Ketua Balai Diklat Keagamaan Bandung membuka pelatihan dengan menyampaikan pentingnya penguatan moderasi beragama di lingkungan Kementerian Agama. 

Baca Juga: Candi Borobudur Jejak Peradaban Masa Lalu yang Menakjubkan

"Pelatihan ini adalah bagian dari upaya untuk mengimplementasikan Program Prioritas Menteri Agama Republik Indonesia dalam mempromosikan konsep moderasi beragama," katanya.

Sementara itu, Prof. Dr. Hajam memaparkan bahwa konsep moderasi beragama Kementerian Agama didasarkan pada Perpres No. 58 Tahun 2023 dan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 3 Tahun 2024. Ia menekankan pentingnya mempraktikkan agama dengan sikap ramah, santun, anti radikal, dan inklusif.

"Islam moderat selalu mengedepankan sikap jalan tengah, tidak ekstrem kiri dan tidak ekstrem kanan. Islam mengajarkan kita untuk selalu seimbang, toleran, dan mampu hidup berdampingan dengan kelompok lain yang berbeda paham dan pandangan," tegasnya.

Baca Juga: Pantau Harga Bapokting, Kapolresta Cirebon: Harga di Pasar Masih Stabil

Dalam sesi tersebut, Prof. Dr. Hajam juga mengangkat fakta historis dan bukti dari Al-Quran yang menunjukkan bahwa Islam hadir dengan wajah moderat. Ia mengutip beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti Fathul Makkah dan Piagam Madinah, yang menegaskan penolakan terhadap kekerasan dan seruan untuk kemanusiaan.

"Alquran tidak memerintahkan sikap tegas dan keras kecuali dalam dua situasi: di medan peperangan dan dalam pelaksanaan sanksi hukum. Selain itu, Islam selalu mengajarkan kelembutan dan toleransi," jelasnya.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah