Nasihat Sayyidana Ali Buat Warga Majalengka : Hindari 7 Perkara Agar Hidup Anda Tenang dan Bahagia

- 16 Juni 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi Sahabat Nabi yang terkenal dengan kekayaannya yang luar biasa dan kemurahan hatinya.
Ilustrasi Sahabat Nabi yang terkenal dengan kekayaannya yang luar biasa dan kemurahan hatinya. /Freepik.com/

KABARCIREBON - Sayyidana Ali bin Abi Thalib, ia merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad yang arif dan bijaksana. Ali juga terkenal dengan kecerdasannya yang tidak main-main dan kerap memberikan nasihatnya untuk seluruh umat, termasuk warga Majalengka, Cirebon, Indramayu, Kuningan, Jawa Barat agar hidup sukses di dunia yang sementara ini.

Menantu Nabi Muhamad SAW ini memberikan nasihat yang berharga bukan hanya untuk warga Majalengka, tapi untuk kita semua umat manusia, agar hidup lebih tenang dan bahagia di dunia dan akherat. Nasihat itu seperti dikutip dalam akun media sosial Kalam Pencinta Rasulullah dengan tema Ngaji Diri.

Sayyidana Ali mengingatkan kita sebagai manusia untuk menghindari 7 perkara, agar hidup bahagia lahir dan batin. Mari kita pelajari dan amalkan beberapa pesan dari beliau antara lain :

Ilustrasi Sahabat Nabi yang terkenal dengan berani dan kegalakannya, Umar Bin Khattab dalam film Omar
Ilustrasi Sahabat Nabi yang terkenal dengan berani dan kegalakannya, Umar Bin Khattab dalam film Omar

1. Jangan Meratapi Masa Lalu

Meratapi masa lalu hanya akan membawa kita pada kesedihan yang mendalam dan penyesalan yang berlarut-larut. Masa lalu seharusnya menjadi bahan refleksi, bukan penyesalan. Mengingat masa lalu hanya akan membuat kita menderita. Tapi seharusnya masa lalu itu dijadikan pelajaran berharga untuk kita di masa depan.

Agar masalah serupa tidak terulang kembali menimpa kita. Belajarlah dari masa lalu, hiduplah untuk hari ini, berharaplah untuk masa depan begitu pesan Albert Einstein.

Dengan merenungkan masa lalu, kita bisa menemukan kekuatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Sehingga kita kedepan tidak lagi terjatuh pada lubang yang sama.

Baca Juga: 7 Cara Jadi Pria Berkelas Menurut Psikologi, Dijamin Semua Orang Segan Padamu dan Cewek-cewek Klepek-Klepek

2. Jangan Memikirkan Sesuatu yang Belum Terjadi

Terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum terjadi hanya akan membawa kita diselimuti rasa kecemasan dan stres yang berlebihan. Jika kita sadar, bahwasanya yang membuat pikiran kita stres itu memikirkan sesuatu yang belum terjadi.

Misalnya, kita akan mendapatkan masalah dengan adanya petanda mimpi. Atau mendapatkan kabar buruk akan menimpa kita besok. Padahal hal itu belum tentu terjadi. Pikiran pikiran yang belum terjadi itulah yang membuat kita stres.

Sebagai umat muslim, seharusnya kita harus tetap berserah diri kepada Allah SWT. Dan percaya bahwa jalan hidup kita telah diatur dari mulai lahir hingga azal menjemput.

Semua itu sudah diatur dan terkadang kita melupakan hal tersebut. Jodoh, rezeki dan kematian sudah pasti ada dalam setiap benak mansia. Hidup adalah tentang membuat pilihan yang baik dan menjalani hari ini sebaik mungkin, tanpa terlalu khawatir tentang masa depan yang belum pasti. Begitu pesan dari Dalai Lama.

Baca Juga: Inilah 5 Kepribadian yang Membuat Orang Menyukai dan Terpesona Terhadapmu. Mungkinkah Anda Salah Satunya?

3. Jangan Menghina Perbuatan Orang Lain, Sedangkan Kita pun Melakukannya.

Menghina orang lain hanya mencerminkan keadaan dalam diri kita sendiri. Sebelum mengkritik orang lain, introspeksi diri sangat penting. Apa yang kita hina pada orang lain bisa jadi adalah cerminan dari kekurangan kita sendiri. Dan bisa jadi hal itu pun pernah dilakukan oleh kita.

Maka alangkah bijaksannya kita melakukan intropeksi diri, sebelum menyalahkan orang lain. Sebelum engkau menunjuk jari kepada orang lain, pastikan tanganmu bersih. Menjaga lisan dan perilaku, sama dengan kita menjaga kehormatan pada diri kita sendiri.

Baca Juga: 7 Pola Pikir yang Akan Membuat Anda Bisa Menjadi Pribadi yang Berkelas, Berani Mencoba Salah Satunya?

4. Jangan Mengharap Balasan dari Kebaikan yang Dilakukan

Mengharapkan balasan dari setiap yang belum kita lakukan hanya akan meruntuhkan harga diri dan kredibilitas kita di mata orang. Maka jangan meminta sesuatu yang belum kita lakukan atau perbuat.

Sekali lagi, jika itu dilakukan akan merusak ketulusan hati dan menghancurkan kehormatan kita. Berbuat baik seharusnya dilakukan dengan penuh keikhlasa tanpa mengharapkan imbalan. Seperti halnya logo Kementrian Agama Ikhlas Beramal. Pesan itu seharusnya bisa dijadikan pelajaran untuk hidup kita sehari hari.

Ingat,"Berbuat baiklah, dan lupakan. Kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas adalah kebajikan sejati. – Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Kebaikan yang tulus adalah kebaikan yang sesungguhnya begitu kata seorang filosof.

Baca Juga: Berkah Dzikir dan Manakiban: Santri Pesantren al-Marifah Cirebon Hafal Nadhom Kitab Alfiyah dalam 20 Hari

5. Jangan Tamak dalam Melihat Sesuatu

Ketamakan pada umumnya diartikan sebagai keinginan yang sangat besar untuk memiliki kekayaan, barang atau benda bernilai abstrak,dengan maksud menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Hal itu melebihi kenyamanan dan kebutuhan dasar untuk hidup yang berlaku pada umumnya. Ketamakan sendiri bisa jadi keinginan yang besar dan mencolok untuk mengejar kekayaan, status sosial, dan kekuasaan. Dalam arti singkat ketamakan bisa diartikan keserakahan.

Sikap ketamakan hanya akan membawa kita pada sikap berlebihan dan melanggar aturan. Sikap tamak adalah sumber dari berbagai masalah dan dapat merusak hidup kita. Kesederhanaan adalah kunci dari kebahagiaan.Tamak hanya akan membawa kehancuran kita secara perlahan lahan. Maka lebih baik hidup sederhana, agar kita bisa menemukan kebahagiaan yang sejati.

Baca Juga: Inilah 5 Kepribadian yang Membuat Orang Menyukai dan Terpesona Terhadapmu. Mungkinkah Anda Salah Satunya?

6. Jangan Marah Terhadap Orang Tenang

Marah terhadap orang yang memiliki kepribadian yang tenang hanya akan memancing konflik dan masalah. Orang yang tenang sering kali memiliki kekuatan yang tersembunyi, dan memancing kemarahannya bisa berakibat buruk. Jangan sampai kita marah pada orang yang memiliki sifat tenang dan pendiam, bisa jadi anda membangun kan harimau yang sedang tidur.

Karena pada umumnya, orang yang tenang itu paling kuat. Mereka tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Dan kapan mereka akan melawan dan membunuh anda secara halus tanpa harus menyentuh. Menghargai ketenangan orang lain adalah tanda kebijaksanaan.

Baca Juga: Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Mampu Mengubah Kepribadian Seseorang

7. Jangan Memuji Seseorang yang Tak Tahu Diri

Memuji seseorang yang tidak tahu diri hanya akan membuat mereka semakin sombong dan tidak akan menghargai kita. Berhati-hatilah dalam memberikan pujian, terutama jika orang tersebut tidak pantas menerima pujian tersebut.

Sebab kita terkadang salah memberikan pujian kepada orang yang tidak pernah intropeksi diri. Ia tidak akan senang atas pujian kita, yang terjadi bahkan ia akan menyerang dan menghina kita cepat atau lambat. Seorang ahli filsafat ternama Plato pernah berkata, Pujian yang tidak tepat hanya akan menumbuhkan keangkuhan.

Maka dari itu, dengan menghindari 7 perkara di atas, diharapkan bisa mencapai hidup yang lebih tenang, bahagia, dan penuh makna. Nasihat dari Sayyidana Ali bin Abi Thalib ini mengingatkan kita untuk selalu introspeksi diri dan menjaga sikap dalam setiap tindakan.

Baca Juga: 7 Tips Efektif untuk Meningkatkan Kecerdasan: Jadilah Pribadi yang Lebih Cerdas dan Sukses

Tentunya masih banyak lagi pesan pesan dari Sayyidana Ali tentang kehidupan yang kita jalani saat ini. Padahal beliau sudah wafat ratusan tahun yang lalu, tapi anehnya pesan pesan beliau sampai saat ini tidak pernah lapuk oleh kondisi zaman.

Bahkan kata kata mutiara Sayyidana Ali selalu menjadi inspirasi dan solusi atas masalah yang dihadapi jutaan manusia di muka bumi ini.***

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah