Luar Biasa ASLIMU Indramayu Gelar Wisuda, Cetak Puluhan Santri Generasi Muda Qurani

- 24 Juni 2024, 18:03 WIB
Puluhan siswa saat mengikuti wisuda kelulusan pada Pesantren As-sakienah Lil Mubtadi'in Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu
Puluhan siswa saat mengikuti wisuda kelulusan pada Pesantren As-sakienah Lil Mubtadi'in Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Pesantren As-sakienah Lil Mubtadi'in (ASLIMU) melaksanakan wisuda Al-Qur'an. Acara yang digelar bersamaan dengan acara Haul Muassis dan Muwaqif Pesantren Modern As-sakienah. Sebanyak 32 santri mendapatkan penghargaan, karena telah berhasil mencapai target pembelajaran yang ditentukan pesantren setempat yang beralamatkan di Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

Seperti diketahui, As-sakienah Lil Mubtadi’in atau pesantren ASLIMU ini merupakan sebuah lembaga pendidikan pondok pesantren di bawah naungan Yayasan Islam Ar Rahimiyah pesantren modern As-Sakienah.

Dalam ajarannya, pesantren ini fokus pada pendidikan anak usia sekolah dasar. Pesantren ini memiliki komitmen untuk terus berusaha memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik, menanamkan pengetahuan dan kemampuan dasar sebagai modal utama bagi seluruh santri demi menyongsong masa depan yang gemilang.

Baca Juga: Anggota Baraya Survei Pendakian Puncak Sunan Ibu Ciwidey Lewat Jalur Cipanganten, Ada Panorama Indah Kebun Teh

Bahkan mencetak generasi muda yang qur'ani, berakhlak mulia, mandiri, disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu, pendidikannya terintegrasi antara pendidikan formal dan nonformal.

Menyelenggarakan Pendidikan Al-Qur'an secara sistematis dari mulai belajar membaca, tahsinul qiro'ah dan tahfidzul Qur'an, menanamkan dasar-dasar pengetahuan dan kemampuan dalam beribadah dan bersosial, membekali kemampuan dasar dalam berbahasa asing (Arab dan Inggris) serta memberikan pelayanan pendidikan dan pembimbingan dengan intensif.

Pembina yayasan Islam Ar-rahimiyah Pesantren Modern As-Sakienah Kyai H.Sunarto Rois. Menurut dia, ASLIMU sengaja didesain khusus untuk pendidikan santri usia anak-anak yang semuanya disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.

Baca Juga: Kegiatan Camcer Anggota Baraya di Awiligar Ditandai Atraksi Memainkan Botol Berapi dari SMK Pariwisata Telkom

Sehingga santri kecil yang masih dalam masa bermain tetap bisa belajar namun dengan riang gembira.

Ditempat sama, Ahmad Munawirul Buldani pengasuh pesantren ASLIMU mengatakan, Al-Qur'an menjadi materi pertama dan yang paling diutamakan, bukan berarti materi yang lain tidak penting.

"Namun jika kita membaca biografi ulama-ulama terdahulu, tokoh perubahan bahkan ilmuwan muslim pun sebelum belajar apapun maka pelajaran pertama yang mereka tekuni adalah Al-Qur'an. " tuturnya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Serahkan JKM di Acara DKPP Kabupaten Cirebon

Hal tersebut, lanjut dia, yang melatar belakangi pesantren ASLIMU fokus pada pendidikan Al-Qur'an dari mulai belajar membaca, tahsinul Qiro'ah sampai kepada Tahfidzul Qur'an.

Salah satu wisudawati Khoerunnisah telah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur'an enam juz (enam juz bil hifdzi). Tidak hanya itu, wanita kelahiran Indramayu ini pun telah menyelesaikan beberapa kitab, diantaranya kitab Aqidatul Awam, kitab Tuhfatul Athfal, kitab Arbain
Nawawi dan kitab Aqoid Du Rosudiniyah.

"Ada juga Ai Yena santri asal Tasikmalaya dan Muhammad Sekha Umma Halip asal Kabupaten Subang meraih keberhasilan yang sama, namun hanya berbeda pada tahfidznya saja. Ai Yena menuntaskan hafalan lima juz dan kitab aqidatul awam, kitab Tuhfatul Athfal, kitab Arbain Nawawi dan kitab Aqoid Durusudiniyah, " pungkas Ahmad Munawirul Buldani.***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah