“Indikator penyebab stunting di desa ini meliputi sumber air bersih yang kurang baik, sanitasi lingkungan yang belum memadai, dan asupan gizi yang kurang baik. Sehingga jumlah anak stunting di desa tersebut mencapai 88 orang,” ujarnya.
Diharapkannya, kegiatan ini dapat memberikan solusi efektif dalam penanganan kasus stunting. Tidak hanya fokus pada pencegahan stunting, tetapi juga membutuhkan sarana maupun prasarana yang memadai untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat. Desa juga memberikan bantuan dana desa setiap tahun untuk pencegahan dan penurunan angka stunting.
Termasuk melalui pemberian makanan tambahan, edukasi kesehatan, dan rehabilitasi Gedung Posyandu. “Berkat upaya tersebut, Desa Sukaraja cukup mengalami peningkatan dari desa tertinggal pada tahun 2017 menjadi desa maju pada tahun 2024,” ujar Yaya. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Camat Ciawigebang, Kepala UPT, Kepala UPTD Puskesmas Cihaur, serta pihak terkait lainnya. (Emsul/KC) ***