Penjualan Melesat, Begini Upaya Dilakukan Perseroan di Sektor Bisnis dan Industri Sepanjang Tahun 2023

17 Januari 2024, 19:41 WIB
Direktur Utama PLN Darwawan Prasodjo bersama jajaran manajemen PLN saat berada di salah satu gardu induk PLN /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Penjualan listrik yang dilakukan PT PLN (Persero) selama tahun 2023 mengalami peningkatkan menjadi 285,23 Terrawatt hour (TWh), atau tumbuh 5,32 persen dari realisasi penjualan year on year (yoy) dari tahun 2022 sebesar 270,82 TWh.

Dari pertumbuhan itu, segmen bisnis menjadi bagian penopang utama dengan pertumbuhan mencapai 12,53%. Sedangkan, segmen industri menjadi penyumbang penjuaan listrik tertinggi dengan 30,72% dari total energi jual PLN.

Pencapaian positif pada 2023 ini salah satunya ditopang melalui strategi ekstensifikasi dilakukan perseroan ini. Dimana melalui stratgi tersebut, PLN berhasil menciptakan demand listrik baru yang merespon kebutuhan listrik pada seluruh penjuru
tanah air.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel Terdekat di Kota Blitar, Ada Pilihan Pecel Chacha, Pecel Sentul, dan Pecel Moerti

Direktur Utama PLN Darwawan Prasodjo mengungkapkan, pencapaian yang diraih perseroannya merupakan buah dair perubahan cara pandang pengembangan bisnis.

“Dari yang dulunya stagnan, backward looking, dan hanya berorientasi pada supply, sekarang menjadi pengembangan bisnis yang ekspansif dinamis, forward looking, berorientasi pada demand dan kepuasan pelanggan," jelas Darmawan dalam keterangannya kepada kabar cirebon.com Rabu, 17 Januari 2024.

Salah satu strategi ekstensifikasi dilakukan lewat program akuisisi captive power, yaitu mengajak pelanggan bisnis dan industri beralih dari penggunaan pembangkit listrik milik sendiri ke listrik PLN. Sepanjang tahun 2023, terdapat 10 pelanggan besar yang mengikuti program akuisisi captive power.

Baca Juga: Gagalkan Penyelewengan BBM Subsidi, Pertamina Apresiasi Petugas SPBU di Tangerang Selatan

Pada bulan April terdapat empat perusahaan yaitu PT South Pacific di Jawa Barat dengan daya 33 Mega Volt Ampere (MVA), PT Yamaha Indonesia di Jawa Barat dengan daya 7,5 MVA, PT Grand Indonesia I di Jakarta dengan daya 10,5 MVA, dan PT Grand Indonesia II dengan daya 11 MVA.

Kemudian terdapat PT Bridgestone Tire di Jawa Barat dengan daya 9,69 MVA pada bulan Mei.

Kemudian pada bulan Oktober 2023 terdapat empat perusahaan yaitu PT Pindodeli I di Jawa Barat dengan daya 45 MVA, PT Pindodeli II di Jawa Barat dengan daya 45 MVA, PT Indah Kiat Serang di Banten dengan daya 58 MVA, dan PT Aspek Kumbong di Jawa Barat dengan daya 40 MVA. Selain itu, ada PT Indah Kiat Tangerang dengan daya 8,66 MVA di Banten.

Baca Juga: Maraknya Tawuran Pelajar di Kota Cirebon, Begini Tanggapan Pj Wali Kota

Selain pelanggan yang baru mengikuti program akuisisi captive power, terdapat tujuh perusahaan yang melakukan perpanjangan program tersebut, yaitu PT GT Petrochem di Banten dengan daya 35 MVA, PT Cheil Jedang di Jawa Timur dengan daya 95 MVA, PT Cemindo di Banten dengan daya 70 MVA, PT Sasa Inti di Jawa Timur dengan daya 25 MVA, PT Adiprima Suraprinta di Jawa Timur dengan daya 20 MVA, dan PT Plaza Ind Realty di Jakarta dengan daya 22 MVA.

Tidak hanya program akuisisi captive power, strategi ekstensifikasi juga dilakukan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine.

Program tersebut hadir untuk mempermudah pelaku usaha di bidang tersebut mendapatkan akses listrik yang membuat usahanya semakin produktif dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Ono Surono Kunjungi Macan Ali, Minta Dukungan Pemenangan Ganjar - Mahfud

“Kami siap terus menjadi penggerak roda perekonomian negara dengan memenuhi kebutuhan listrik di seluruh penjuru tanah air, khususnya untuk sektor bisnis dan industri,” pungkas Darmawan.***

Editor: Epih Pahlapi

Tags

Terkini

Terpopuler