Modal Rp 1,5 Juta, Kini Untung Puluhan Juta Rupiah, Dua Ibu di Cirebon Jadi Nasabah Inspiratif BTPN Syariah

- 20 Januari 2023, 20:40 WIB
Dua ibu asal Cirebon terpilih sebagai nasabah inspiratif BTPN Syariah. Keduanya berhasil mengembangkan usaha klotokan dan rotan.*
Dua ibu asal Cirebon terpilih sebagai nasabah inspiratif BTPN Syariah. Keduanya berhasil mengembangkan usaha klotokan dan rotan.* /Alif Santosa/Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Dua orang ibu rumah tangga asal Cirebon yakni Ibu Jurkaeni (46 tahun) asal Desa Tegalan, Kecamatan Jamblang dan Ibu Tuti Artati (43 tahun) Desa Karangsari, Kecamatan Weru terpilih sebagai nasabah inspiratif BTPN Syariah.

Keduanya berhasil mengembangkan usaha rumahan yang dirintis dengan modal pembiayaan dari BTPN Syariah. Ibu Jurkaeni mengembangkan usaha klotokan dengan berbagam macam bentuk.

Sedangkan Ibu Tuti Artati menggeluti bisnis rotan yang diolah menjadi mainan anak, perabot rumah tangga, dan berbagai bentuk lainnya.

Baca Juga: Manfaatkan Momen Imlek 2023, Perajin Klotokan Cirebon Raup Untung Puluhan Juta Rupiah

Kedua produk karya dua ibu rumah tangga itu pun ternyata laku keras di pasaran. Usaha mereka tentu dirintis dari bawah. Ibu Jurkaeni bergabung menjadi nabah BTPN Syariah pada tahun 2012.

Ia mendapatkan modal pembiayaan awal Rp 1,5 juta setelah membentuk kelompok usaha dengan jumlah anggota 10 orang. Bukan hanya Ibu Jurkaeni, seluruh anggotanya pun mendapatkan modal pembiayaan dengan nilai yang bervariasi.

Seiring berjalannya waktu, usaha klotokan yang digelutinya makin berkembang. Jurkaeni pun menjadi mitra tepat BTPN Syariah pada tanggal 15 November 2022.

Baca Juga: Lirik Yasir Lana dan Artinya

Karena sukses mengembangkan usaha dan membina kelompok, Jurkaeni terpilih sebagai nasabah inspirator BPTN Syariah.

Jumlah anggotanya di tahun 2023 menjadi 30 orang. Fasilitas pembiayaan Jurkaeni makin besar. Tahun 2023 ini, ia mendapatkan modal pembiayaan sebesar Rp 20 juta.

Saat ini, Jurkaeni mengembangkan usaha klotokan dengan membuat varian baru yakni mainan barongsai seharga Rp 10 ribu. Dan mainan barongsai dengan lampu seharga Rp 25 ribu.

Baca Juga: Tiga Manfaat Ayat Kursi Bagi yang Mangamalkan

Selain itu, ia juga membuat topeng barongsai seharga Rp 25 ribu. Jurkaeni mengaku dalam sehari mendapat untuk Rp 500 ribu. Jika order makin banyak, ia pun menambah jumlah produksi dari 10 kodi menjadi 20 kodi.

"Untungnya lumayan sekitar Rp 500 ribu per hari. Kalau order makin banyak, ya kita tambah jumlah produksi," tuturnya, Jumat, 20 Januari 2023.

Selain Cirebon, saat ini, permintaan minitur barongsai dan topeng barongsai datang dari Solo, Madura, Sumetera. Jika permintaan makin banyak ia akan menambah jumlah produksi menjadi 20 kodi.

Baca Juga: Jalan Aruji Kartawinata Disterilkan dari Parkir : Herdiana : Jika Ada yang Membandel akan Ditindak

Tentu, keuntungan yang diraih pun semakin besar. Dalam satu bulan bisa mencapai Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.

"Mudah-mudahan order terus meningkat," kata Jurkaeni nasabah inspiratif BPTPN Syariah.

Biasanya, perajin hanya membuat mainan klotokan berbahan kaleng dan kayu. Jika didorong akan menghasilkan bunyi klotok-klotok.

Baca Juga: Korban Tenggelam di Sungai Sindupraja Majalengka Akhirnya Ditemukan dalam Kondisi Tewas

Tapi dengan kreativitas baru, klotokan Ibu Jurkaeni mengalami perubahan bentuk mengikuti perkembangan jaman.

Begitu pula dengan Tuti Artati. Ia juga terpilih jadi nasabah inspiratif BTPN Syariah syariah. Tuti Artati awalnya mendapat pinjaman dari BTPN Syariah sebesar Rp 2 juta.

Berkat kegigihannya, usahanya makin besar. Kini, di tahun 2023 atau pada siklus kedelapan, ia mendapat modal pembiayaan sebesar Rp 40 juta.

Baca Juga: Bekas Kampus SMA Kosgoro Dikelola Pemda untuk SDN 17 karena Kelegowoan Pihak Yayasan

Di tangan Tuti Artati, bahan baku rotan dianyam berubah menjadi mainan anak seperti kuda-kudaan, tempat duduk untuk sepeda motor buat anak kecil, dan banyak lagi.

Bahkan, produknya itu laku keras. Permintaan datang dari Bogor, Jakartan, Semarang hingga Cianjur. Ia juga menjual produknya lewat toko online. Keuntungan yang ia raih pun makin besar seiring jumlah produksi makin banyak.

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin kepada wartawan di Cirebon menuturkan, BTPN Syariah membuka akses sebesar-besarnya kepada perempuan prasejahtera produktif di Indonesia.

Baca Juga: Gagal Bayar Harus Diselesaikan Sesuai Janji, Jarwo : Acep - Ridho Sudah Tahu Konsekwensinya

"Hingga Desember 2022, pembiayaaan yang tersalurkan sekitar Rp 260 miliar kepada lebih dari 73 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif di Cirebon yang dilayani dan tumbuh bersama kami," kata Ainul Yaqin didampingi Kepala Pembiayaan BTPN Syariah area Cirebon dan Kuningan, Vina Fristianti.

Dijelaskan, kisah Ibu Tuti dan Ibu Jurkaeni bisa menginspirasi kalangan wanita di Indonesia. Ketekunan dan kegigihan kedua ibu rumah tangga tersebut, menjadikan usahanya naik kelas.

"Sehingga, mereka patut menjadi nasabah inspiratif di mana mereka telah berhasil membangun perilaku unggul yaitu berani berusaha,disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS) untuk dirinya dan komunitasnya," tambahnya.(Alif Santosa/Kabar Cirebon)

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x