KABARCIREBON - Mengenai terjadinya insiden di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, PT Pertamina Patra Niaga terus memonitoring stok dan proses pendistribusian BBM.
Hal itu dilakukan guna memastikan kebutuhan bagi masyarakat di wilayah Jawa Bagian Barat terpenuhi dengan baik.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, mengatakan sejak kejadian pihaknya gerak cepat mengaktifkan skema distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE).
Baca Juga: Bangun Kemandirian Pesantren, Ponpes Ad-Dzikro Launching Dzikro Mart
"Atau skema penyaluran alternatif, dengan bantuan suplai dari Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan," kata Alfian pada keterangan persnya kepada kabarcirebon.com pada Senin 6 Maret 2023.
“Kebutuhan BBM untuk wilayah Jawa Bagian Barat secara keseluruhan di suplai dari 7 terminal BBM. Saat ini stok dan penyaluran dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Alfian.
Dari sisi pasokan produk, rata-rata ketahanan stok (coverage days) BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) untuk wilayah Jawa Bagian Barat masih berada di angka 18 hari.
Baca Juga: PCNU Cirebon Keluarkan Fatwa Nikah Sirri, Libatkan Seratusan Kiai, Ini Penjelasan Lengkapnya
Sedangkan BBM jenis gasoline (Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex) masih berada di angka 17 hari.