Jelang Akhir Tahun Inflasi Majalengka Mulai Dihitung, Joni Kasmuri: Komoditas Kabutuhan Pokok Masih Stabil

- 15 Desember 2023, 08:00 WIB
IHK dan Tingkat Inflasi Desember 2023 Menurut Kelompok Pengeluaran.
IHK dan Tingkat Inflasi Desember 2023 Menurut Kelompok Pengeluaran. /Tangkap Layar/

KABARCIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) menjelang akhir Tahun 2023 ini sudah mulai melakukan perhitunan tingkat inflasi wilayah Kabupaten Majalengka.

BPS juga memastikan dari 11 komoditas kebutuhan pokok menjelang natal dan tahun baru (Nataru) di wilayah ini masih cukup stabil sekalipun terdapat sejumlah komoditas masuk dalam katagori rentan dan harus diwaspadai.

Sekalipun BIJB telah beroperasi penuh, akan tetapi tingat inflasi di Kabupaten Majalengka pada saat ini masih cukup aman dibanding dengan kabupaten dan kota lainnya di Jawa Barat (Jabar) ini.

Baca Juga: Ini Dia Orasi Vokalis Setia Band, Charly dan Indra Indra Bekti Sapa Warga Kabuaten Cirebon

Bahkan kondisi harga pangan di Kabupaten Majalengka lebih terkendali sama halnya dengan Kabupaten Ciamis, Pangandaraan dan Cirebon.

Kepala BPS Kabupaten Majalengka Joni Kasmuri memaparkan, penyebab inflasi di Indonesia yakni karena meningkatnya permintaan atau demend pull inflation.

"Penyebab inflasi di Indonesia ini bisa terjadi bila permintaan atau daya beli mayarakat kuat terhadap suatu barang," ungkap Joni Kasmuri di sela rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majalengka, kemarin.

Lebih lanjut Joni memaparkan, prognosa stok pangan di Kabupaten Majalengka pada Desember 2023, jelang Natari, ketersediaan stok komoditas beras masih mencapai 22.356 ton.

Sedangkan, untuk kebutuhannya mencapai 12.843 ton, surplus sebesar 9.514 ton dengan tingkat prosentase 74,07 persen. Stok tersebut masuk kategori waspada.

Berdasarkan data 11 komoditas stok pangan yang masuk kategori aman hanya pada jagung, bawang merah, cabai merah dan daging sapi, komoditas lainnya berstatus waspada dan rentan.

Stok jagung 3.676 ton sedangkan kebutuhan 267 ton surplus cukup tinggi dan status kategori aman. Demikian juga dengan stok bawang merah yang masuk kategori aman dengan jumlah stok yang mencapai 1.064 ton sementara kebutuhan hanya 276 ton.

Walaupun harga mahal, cabai merah juga masuk kategori aman. Hanya untuk bawang putih status waspada dengan stok barang sebesar 350 ton dan kebtuhan mencapai 221 ton.

Kondisi status rentan, terjadi untuk komoditas cabai rawit, daging ayam, telur ayam, gula pasir serta minyak goreng. Ketersediaan minyak goreng di Majalengka saat ini sebesar 2.113 ton sedangkan konsumsi sebesar 1.711 ton.

Konsumsi telur ayam capai 1.109 ton dan stok tersedia sebanyak 1.487 ton, untuk gula pasir ketersediaan stok sebanyak 1.290 ton dan tingkat konsumsi sebanyak 1.067 ton.

Joni Kasmuri menyebutkan, seluruh komoditas pangan strategis di Kabupaten Majalengka menjelang nataru masih cukup terjaga namun ketersediaanya perlu segera diantisipasi terutama pada komoditas beras, cabai rawit, daging ayam yang ketersediaanya hanya 13,24 persenan serta telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.

“Untuk stok ketersediaan cukup aman berdasarkan rata – rata ketersediaan perbulan neraca pangan,” ungkap Joni.

Untuk mengantisipasi terjadinya inflasi yang cukup besar Joni menyarankan melakukan gerakan pemafaatan lahan pekarangan, dengan tanaman cepat panen seperti halnya cabai merah, cabai rawit merah, bawang juga tomat.

Pendistribusian bantuan kepada keluarga penerima manfaat yang tepat sasaran dengan mengecek data berdasarkan nama dan alamat.

“Kampanye tidak boros pangan juga bisa dilakukan, belanja yang bijak, atau hanya berbelanja sesuai kebutuhan.” ungkapnya.

Selain itu melakukan gerakan stanbilisasi pasokan dan harga pangan dengan mengawasi ketersediaan stok, mengawasi sistem dan jalur distribusi, meningkatkan cadangan pangan mengingat mendekati tahun politik sehingga diperlukan adanya intervensi terhadap pangan secara betul.

“Antisisipasi fenomena fanic buying, perlu melakukan edukasi ketika terjadi kenaikan harga pangan saat jelang nataru,” pungkap Kepala BPS Joni.

Sementara itu Sekda Majalengka Eman Suherman mengatakan, upaya mengantisipasi terjadinya inflasi dan rendahnya daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten Majalengka telah melakukan pendistribusian bantuan pangan serta melaksanakan padat karya tunai dis emua desa dengan anggaran puluhan miliar.(Tati)***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah