Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia Suarakan Aspirasi, Ini Permintaan Mereka Untuk Pemerintah

- 8 Mei 2024, 19:37 WIB
Elemen Hulu Hilri Ekosistem Pertembakauan kompak jaga masa depan industri hasil tembakau (IHT)
Elemen Hulu Hilri Ekosistem Pertembakauan kompak jaga masa depan industri hasil tembakau (IHT) /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Elemen hulu hingga hilir ekosistem pertembakauan, mulai dari petani tembakau, petani cengkeh, pekerja, pabrikan, hingga konsumen berkomitmen menjaga keberlangsungan komoditas ini.

Seluruh elemen kompak meminta dilibatkan dalam penyusunan regulasi yang mengatur ekosistem pertembakauan. Seruan ini disampaikan dalam gelaran Halal Bil Halal Ekosistem Pertembakauan yang berlangsung Rabu, 8 Mei 2024.

"Di tengah situasi dan kondisi global yang saat ini penuh tantangan, industri hasil tembakau (IHT) tetap memberikan kontribusi maksimal melalui penerimaan negara. Di sisi lain, masih banyak peraturan yang sangat membatasi bahkan menuju pada pelarangan total yang berdampak pada masa depan ekosistem pertembakauan," ujar I Ketut Budhyman, Ketua Umum Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI).

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate yang Mantul di Kabupaten Rejang Lebong, Ada Pilihan Sate Buk Aling dan Sate Tugu

Ia juga menekankan bahwa seluruh elemen ekosistem pertembakauan bukanlah pihak yang anti-regulasi. Para petani tembakau, petani cengkeh, pekerja dan seluruh stakeholder pertembakauan mendukung penuh cita-cita pemerintah untuk melindungi dan mensejahterahkan masyarakat.

"Ada enam juta penghidupan yang bergantung langsung pada ekosistem pertembakauan. Yang perlu diingat, sedikit saja disrupsi pada salah satu elemen pertembakauan, dapat dipastikan seluruhnya akan merasakan dampaknya. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah dapat mengakomodir aspirasi dari elemen hulu-hilir terkait regulasi yang mengelilingi ekosistem ini," tegas Budhyman.

Senada, Ketua DPD Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat mengutarakan bahwa tembakau adalah unsur yang dibenci tapi dirindu. Sebagai elemen paling hulu, petani tembakau takut kehilangan jati diri dan sawah ladangnya akibat peraturan yang selalu melarang total.

Baca Juga: Gelombang Dukungan Menguat, Ribuan Kuwu se Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur

"Kami petani ini selalu manut sama peraturan. Tapi yang kami rasakan justru pemerintah seperti tidak hadir, tidak melindungi petani. Indonesia adalah negara agraris tetapi petaninya mau bercocok tanam, budidaya tembakau, akan dilarang.," sebut Suryana.

Di sisi hilir, Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo), Benny Wahyudi mengatakan, saat ini IHT dalam kondisi yang sedang tidak baik- baik saja. IHT sebagai industri yang kompleks, selalu dikelilingi oleh regulasi yang lambat laun mematikan rokok sebagai produk legal.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah