KABARCIREBON - Israel menyebut dibalik dari serangan dahsyat Hamas pekan kemarin itu adalah militan Palestina Mohammed Deif yang disebutnya sebagai Banjir Al Agsa.
Dilansir dari Reuters, orang yang paling dicari ini (Deif) dalam rekaman audio yang disiarkan saat Hamas membombardir ribuan roket ke luar Gaza pada hari Sabtu itu menandakan aksi balasan atas serangan Israel ke masjid Al Aqsa di Yarusalem
Hal itu, terjadi pada Mei 2021, seusai penggerebekan pada situs paling suci ketiga bagi umat Islam yang membuat marah dunia Arab dan negara Muslim lainnya.
Pada saat Dief memulai merancanakan operasi yang berhasil menewaskan 1.200 orang di Israel dan melukai lebih dari 2,700 orang lainnya.
"Ini telah dipicu dengan adegan dan rekaman Israel yang menyerang masjid Al Aqsa selama bulan Suci Ramadhan, memukul jamaah, menyerang mereka, menyeret orang tua dan pemuda keluar dari masjid, sehingga memicu kemarahan," kata sumber di Gaza.
Penyerbuan kompleks masjid tersebut, yang telah lama menjadi titik kekerasan terkait masalah kedaulatan dan agama di Yerusalem, turut memicu pertempuran selama 11 hari antara Israel dan Hamas.
Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Sedang Mengupayakan BIJB Kertajati Jadi Tempat Penerbangan Tim Piala Dunia U-17
Lebih dari dua tahun kemudian, serangan hari Sabtu, pelanggaran terburuk dalam pertahanan Israel sejak konflik Arab-Israel tahun 1973, mendorong Israel untuk menyatakan perang dan melancarkan serangan udara balasan ke Gaza yang telah menewaskan 1.055 orang dan melukai lebih dari 5.000 orang.
Israel juga mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah membunuh sedikitnya 1.000 pria bersenjata Palestina yang menyusup dari Gaza.
Selamat dari tujuh upaya pembunuhan Israel, yang terbaru pada tahun 2021, Deif jarang berbicara dan tidak pernah tampil di depan umum.
Jadi ketika saluran TV Hamas mengumumkan bahwa dia akan berpidato pada hari Sabtu, warga Palestina tahu bahwa sesuatu yang penting sedang terjadi.
“Hari ini amukan Al Aqsa, amukan umat dan bangsa kita meledak. Mujahidin (pejuang) kita, hari ini adalah hari kalian untuk menyadarkan penjahat ini bahwa masanya telah berakhir,” kata Deif dalam rekaman tersebut.
Hanya ada tiga gambar Deif: satu berusia 20-an, satu lagi bertopeng, dan gambar bayangannya, yang digunakan saat rekaman audio disiarkan.
Keberadaan Deif tidak diketahui, meskipun kemungkinan besar dia berada di Gaza di labirin terowongan di bawah daerah kantong tersebut.
Sumber keamanan Israel mengatakan Deif terlibat langsung dalam aspek perencanaan dan operasional serangan tersebut.
Sumber-sumber Palestina mengatakan salah satu rumah yang terkena serangan udara Israel di Gaza adalah milik ayah Deif. Saudara laki-laki Deif dan dua anggota keluarga lainnya tewas, menurut sumber tersebut.***