Tiba di Sidratulmuntaha, Inilah yang Dilihat dan Didengar Nabi Muhammad SAW (Isra Miraj Bagian 4)

16 Februari 2023, 10:02 WIB
ILUSTRASI. Isra Miraj adalah perjalanan Rasulullah bersama jibril dengan dengan menaiki Buraq menuju Sidratul Munthaha. /pixabay/@pexels

KABARCIREBON - Tibalah Nabi Muhammad SAW pada puncak perjalanan Isra Miraj yakni Sidratulmuntaha. Namun, Malaikat Jibril menghentikan langkahnya.

"Ada apa denganmu Jibril," tanya Rosulullah SAW heran.

"Bukankah kita memiliki kedudukan yang telah ditetapkan," kata Nabi SAW.

"Di sinilah batasku. Seandainya aku melintasinya niscaya aku akan terbakar," ujar Jibril.

Baca Juga: Menyusui Nabi Muhammad SAW saat Bayi, Halimah dan Harits Raih Banyak Keberkahan (Bagian 11)

Dapat dibayangkan, Malaikat Jibril adalah yang meluluhlantakan negeri dan bangsa terdahulu dan mencabut penghuninya dari akarnya.

Lalu, memiliki 700 sayap, panjang setiap sayapnya dari ufuk timur hingga barat, tertahan di suatu tempat dan dia tidak mampu memasukinya.

Akhirnya, Rosulullah SAW melintasi batas itu menuju Sidratulmuntaha seorang diri. Di sana, Nabi SAW mendengar bunyi pena yang mencatat kebaikan dan keburukan, rezeki dan ajal.

Baca Juga: Biaya Haji Tahun 2023 Naik Rp10 Juta, Semula Rp39,9 Kini Ditetapkan Rp49,8 Juta

Itulah alam tertinggi (al-alam al-'ulwi) yang sibuk mengatur urusan alam bawah (al alam as-sufli) seperti mencatat takdir dan qodar.

Menghitung dan mengawasi amal hamba, menurunkan rezeki, menentukan ajal, mencatat kebaikkan, menghitung atau menghapuskan keburukan.

Rusulullah takjub saat melihat sidratul muntaha. Beliau melihat pepohonan yang daunnya sebesar telinga gajah ditutupi dengan permadani berwarna-warni dari emas dan cahaya (Qishah ar-Risalah).

Baca Juga: Renungan, Nasihat Ini Akan Bikin Anda Berhenti Melukai Perasaan Orang Lain

Setelah itu, Rasulullah SAW dinaikkan menuju Baitul Makmur. Lalu, Rasulullah SAW naik lagi menuju Allah Jalla Jalaluh, al-Jabbar.

Nabi SAW tak melihat Allah SWT dalam wujudnya. "Aku tak dapat melihatnya. Aku hanya melihat cahaya," kata Nabi Muhammad SAW tertuang dalam HR Muslim.

Di hadapan Allah SWT, Nabi SAW mendapat perintah salat. Allah SWT mewajibkan salat 50 waktu kepada Rasulullah SAW dan umatnya.

Baca Juga: Renungi Nasihat Imam Syafi'i Soal Kematian

Setelah menerima perintah itu, Rasulullah SAW kembali ke bawah dan bertemu Nabi Musa AS.

"Berapa waktu salat yang diwajibkan kepadamu," tanya Musa AS.

"Lima puluh waktu," jawab Rasulullah SAW.

"Sungguh umatmu tidak akan mampu melaksanakan salat 50 waktu," kata Musa.

"Kembalilah kepada Tuhan dan mohonlah keringanan pada-Nya bagi umatmu," saran Musa.

Baca Juga: Isra Miraj Bagian 2, Di Masjid Al-Aqsha, Nabi Pilih Cawan Berisi Susu dari Malaikat Jibril, Ini Maknanya

Rasulullah SAW melirik ke arah Jibril, seolah-olah meminta pendapatnya. Jibril mengerti maksud Rasulullah.

"Ya jika engkau menginginkannya,".

Rasulullah kemudian menghadap Allah SWT untuk kedua kalinya. Allah SWT memberikan keringanan sepuluh rakaat.

Nabi SAW kembali turun hingga bertemu lagi Nabi Musa AS, lalu memberi tahu tentang keringanan yang diberi Allah SWT.

Baca Juga: Kisah Nabi SAW Bagian 10, Aminah Melahirkan, Bayi Itu Diberi Nama Muhammad

"Menghadaplah kembali kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan," saran Musa lagi.

Rasulallah berulang kali menemui Musa dan menghadap Allah SWT hingga akhirnya salat ditetapkan menjadi lima waktu.

Kendati demikian, Musa tetap meminta Rasulullah untuk memohon keringanan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Daihatsu Resmi Memperkenalkan All New Ayla: Tapi Tanpa Ada Konsep GR Sport

Rasulullah SAW menjawab, "Aku malu kepada Tuhanku, lagi pula aku ridho dan menerima perintahnya," jawab Nabi Muhammad SAW.

Ketika Rasulullah hendak pergi terdengar suara seruan. "Engkau telah menerima perintah-Ku dan engkau telah meringankan para hamba-Ku," HR Bukhori dan Muslim lihat Zadul Maad.

Dalam miraj ini, Rasulullah SAW juga mengalami pembelahan dada. Beliau juga melihat empat buah sungai yang keluar dari dasar Sidratulmuntaha.

Dua sungai terlihat wujudnya yakni Sungai Nil dan Furat. Dua lagi tidak terlhat karna berada di surga. Wallahulam.(Bersambung)***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: The Great Story of Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler