Akhlak Wali, Tersenyum Meski Tangan Terjepit Pintu Mobil Hingga Bagikan Uang Miliaran ke Duafa Tanpa Sisa

- 8 Januari 2023, 19:52 WIB
Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf.*
Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf.* /

KABARCIREBON - Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf adalah salah satu ulama yang sangat dicintai umat. Beliau adalah gurunya para ulama.

Sayyid Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf lahir di Kota Sewun, Hadramaut bulan Jumadil Akhir tahun 1331 H atau 1911 M. Ayahnya adalah Al Habib Ahmad bin Abdurrahman Assegaf.

Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf wafat pada waktu Subuh hari Minggu tanggal 19 Rabiutstsani 1431 H atau 4 April 2010 M pada usai 100 tahun.

Baca Juga: ABK Terjatuh di Perairan Indramayu, Satu Hilang di Tengah Laut

Jenazah beliau disalatkan di Masjid Haram dan dimakamkan pemakaman Mala, Arab Saudi setelah salat Isya pada hari yang sama.

Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf adalah salah satu ulama yang sangat dicintai yang meninggal tahun 2010.

Akhlaknya sangat mulia. Banyak kisah yang disampaikan para habib tentang keluhuran budi pekerti beliau.

Baca Juga: Situ Cipanten, Wisata Air Bening Dihiasi Aneka Bunga

Ada dua kisah teladan yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

Dalam sebuah kisah yang diriwayatkan Habib Novel Alaydrus, Habib Abdul Qodir pernah kedatangan tamu seorang yang kaya raya.

Pria itu memberikan hadiah kepada Habib Abdul Qodir uang yang sangat banyak.

Jumlahnya miliaran rupiah. Bukan uang zakat, tapi uang hadiah. Namun, Habib Abdul Qodir menolaknya.

Baca Juga: Jalan Rusak Berat, Warga Cirebon Gotong Royong Perbaiki

Pria kaya raya itu sangat berharap pemberiannya dapat diterima Sang Habib. Akhirnya, uang itu pun diterima.

Setelah tamu pulang, Habib Abdul Qodir memang muridnya. "Ikut saya," kata Habib Novel mengilustrasikan perkataan Habib Abdul Qodir.

Bersama sang murid, Habib Abdul Qodir masuk ke lorong-lorong, keliling, berhenti dari rumah ke rumah masyarakat yang tidak mampu.

Baca Juga: Awas Penipuan Rekutmen Tenaga Kerja ke Korea

"Ketuk pintu rumah, serahkan uang. Ketok pintu rumah, serahkan uang. Hingga uang yang banyak itu tak bersisa satu rupiah pun," tutur Habib Novel.

Uang dibagikan ke orang-orang miskin sebelum Dzuhur dan waktu adzan Dzuhur sudah selesai.
"Cintanya beliau kepada fuqora wal masyakin sangat luar biasa," tuturnya.

Baca Juga: Belum Tentu Diganti, Para Kadis Jangan Berharap Jadi Sekda

Kisah teladan lainnya yakni ketika Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf diundang ke rumah salah satu muridnya.

Beliau datang karena ingin menyenangkan hati muridnya. Apalagi, Rasullullah SAW punya sifat kalau diundang orang miskin datang lebih awal.

Setelah selesai jamuan, Habib Abdul Qodir pamit pulang. Muridnya mengantar sampai depan pintu rumah.

Baca Juga: Jember Memboyong Piala Juara Umum Kontes Ikan Koi

Habib Abdul Qodir pun masuk mobil. Saking senangnya, sang murid menutupkan pintu mobil. Pintu mobil ditutup dengan keras agar rapat.

Di dalam mobil, Habib Abdul Qodir tersenyum, dan pamit pulang. Mobil pun jalan.

"Nggak jauh dari situ, Habib Abdul Qodir berkata kepada sopirnya, tolong menepi dulu," tuturnya.

Baca Juga: Probowo Sindir Kader Tak Setia, Silakan Pindah Partai

Mobil pun berhenti. Sang sopir terheran dan bertanya, "Ada apa habib kok berhenti," tanya sopir diilustrasikan Habib Novel.

"Tolong bukakan pintu mobil. Tangan saya ke jepit. Waktu pintu mobil ditutup oleh murid saya, tangan saya masih di luar. Jadi tangan saya kejepit," kata sang habib kepada sopir.

Jari tangan pun berlumuran darah. Sopir terheran. "Kok masih bisa tersenyum, tidak bilang saat itu," tanya sopir.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Soroti Pembentangan Bendera Partai Ummat di Masjid At-Taqwa Cirebon

"Saya nggak mau hati murid saya hancur. Kalau dia tahu, tangan saya luka akibat terjepit pintu mobil, hatinya akan hancur," kata sang habib.

"Inilah akhlak para wali, orang yang mampu menanggung beban derita," tambah Habib Novel Alaydrus.***

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x