Abu Jahal Ragukan Isra Miraj, Nabi Muhammad Ungkapkan Bukti yang Tak Terbantahkan Suku Quraisy

- 17 Februari 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi tentang Kisah Nabi Muhammad SAW diambil dari film Muhammad Massanger of God
Ilustrasi tentang Kisah Nabi Muhammad SAW diambil dari film Muhammad Massanger of God /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Usai melakukan perjalanan suci Isra Miraj dari Masjidil Haram Mekkah ke Masjidil Haram Al-Aqsha di Palestina lalu terbang ke Sidratulmuntaha dengan buroq didampingi Malaikat Jibril, malam itu juga Nabi Muhammad SAW kembali ke rumah.

Nabi Muhammad SAW terkejut ketika menemui bantal di rumahnya masih sama seperti saat ditinggalkan. Tubuhnya dibaringkan.

Matanya menerawang, memikirkan bagaimana cara mengabarkan kepergiannya malam itu pada penduduk Makkah.

Baca Juga: Renungan, Hadis Tentang Cobaan yang Menguntungkan

Saat Fajar menyingsing, Nabi SAW didatangi Abu Jahal. Kesempatan itu langsung dimanfaatkan beliau untuk menceritakan peristiwa Isra Miraj yang telah dialaminya.

Abu Jahal hanya mengernyitkan keningnya mendengar penuturan Nabi Muhammad SAW.

"Bagaiamana pendapatmu jika aku kumpulkan para kaummu untukmu. Apakah engkau akan mengabarkan apa yang engkau katakan?" Abu Jahal memberi saran.

"Ya," kata Nabi SAW.

Baca Juga: Protes Kerusakan Jalan: Warga Pasang Spanduk di Ruas Jalan Majalengka-Cikijing

Pagi itu, berkumpulah penduduk Makkah untuk mendengarkan pengalaman Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj.

Di antara mereka terdapat para pembesar musyrik Quraisy. Nabi SAW menceritakan secara runut, sementara orang-orang menyimaknya.

Nabi menyampaikan perjalanan suci dari Mekkah ke Baitul Maqdis atau Masjid Al-Aqsha Palestina dan berlanjut ke Sidratulmuntaha dalam satu malam.

Baca Juga: Lirik Lagu Religi Al Ithirof Diambil dari Syair Doa Abu Nawas, Teks Arab dan Terjemahan Indonesia

Tiba-tiba Abu Jahal berbicara.

"Muhammad, biasanya kami menempuh perjalanan menuju Baitul Maqdis (Palestina) selama satu bulan, dan kembali dalam satu bulan,"

"Sementara engkau mengaku telah pergi ke sana, lalu naik ke langit ketujuh, ke Sidratulmuntaha dan kembali hanya dalam satu malam? Itu sama sekali tak masuk akal," kata Abu Jahal lantang.

"Aku ingin engkau membuktikan kebenaran pengakuanmu, beri tahukan kepada kami perihal Baitul Maqdis. Karena, kami amat mengenalnya, pintu demi pintu, jendela demi jendela, lorong demi lorong," tandas Abu Jahal.

Baca Juga: Peristiwa Pembelahan Dada Nabi Muhammad SAW Oleh Pria Jubah Putih di Usia Tiga Tahun (Kisah Nabi Bagian 12)

Rasulullah SAW mulai menggambarkan Baitul Maqdis dengan detail. Mendengar uraian Nabi SAW, al-Walid mengatakan, "Demi Allah, penjelasannya tidak lebih dan tidak kurang dari apa yang pernah kami saksikan," kata al-Walid.

"Kami ingin bukti lain," kata kaum musrik Quraisy.

"Baik. Aku mencium aroma kafilah akan tiba besok yang dipimpin oleh salah satu dari kalian. Di depan kafilah itu, ada seekor unta dengan dua titik putih di keningnya, dan seekor unta patah tulang kakinya," kata Rasul.

"Kami akan menunggu kebenaran ucapanmu," kata mereka.

Baca Juga: Menyusui Nabi Muhammad SAW saat Bayi, Halimah dan Harits Raih Banyak Keberkahan (Bagian 11)

Ketika pagi tiba, kafilah yang dinanti pun datang. Seekor unta dengan dua warna putih di keningnya berada di depan rombongan.

"Apa apa gerangan dengan unta si Fulan?" kata orang-orang Quraisy yang telah menunggu kedatangan rombongan tersebut.

"Tulang kakinya patah!" kata seseorang.

Baca Juga: Situasi Jazirah Arab dan Suku Badui Sebelum Nabi Muhammad SAW Diutus, Inilah Kondisinya (Kisah Nabi Bagian 1)

Kaum Qurasy tak bisa lagi membantah kebenaran perkataan Muhammad SAW. Namun, mereka tetap ingkar dan menuduhnya menggunakan sihir.

Sifat Rasulullah SAW adalah amanah. aman berarti dapat dipercaya. Sebelum menjadi rosul, beliau telah digelari al-Amin artinya yang dapat dipercaya.

Dengan demikian, tidak mungkin seseorang nabi bersifat khianat (curang).

Baca Juga: Kisah Sufi, Dzun Nun Al-Mishri Uji Kesholehan Santri Melalui Tutup Nampan

Amanah diterapakan para nabi dan rosul dalam benuk selalu menyampaikan semua ajara yagn diterimanya. Tidak ada satu pun yang disembunyikan, termasuk tentang Isra Miraj yang sulit diterima logia.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: The Great Story of Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x