Anak Gunung Krakatau Lepas Abu Erupsi Setinggi 3.000 Meter

5 Januari 2023, 16:36 WIB
Erupsi Anak Gunung Krakatau menyemburkan abu vulkanik mencapai ketinggian 3000 meter dari puncak/Instagram @narasinewsroom /

KABARCIREBON - Anak Gunung Krakatau di perairan Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatera terpantau sejak Rabu sore melepaskan kolom abu erupsi setinggi 3.000 meter.

Hingga Kamis siang, 5 Januari 2023, status berada di level III atau siaga.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, batuk atau erupsi Anak Gunung Krakatau awalnya melontarkan abu setinggi 100 meter ke udara.

Baca Juga: Harga Cengek Mahal, Petani Cabai Kadipaten Sumringah, Hanjakal Teu Melak Seueur

Kolom abu vulkanik keluar dari mulut kawah gunung yang berada di tengah laut di perairan Selat Sunda dan puncaknya mencapai 257 meter di atas permukaan air laut.

Kolom abu vulkanik akibat aktivitas erupsi atau batuk Anak Gunung Krakatau berwarna kelabu dengan intensitas cukup tebal dan terbawa angin condong ke arah timur.

Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Ade Yasser Akhmad Purwata mencatat, batuk atau erupsinya Anak gunung Krakatau terekam pada sesimograf dengan aplitudo 40 milimeter, durasnya sekitar 20 detik.

Baca Juga: Lowongan Guru di Kabupaten Cirebon Terbuka Lebar, Tahun 2023 Ada 817 ASN yang Pensiun

"Status aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau sampai saat ini Level III atau Siaga," tutur Ade Yasser.

Melihat perkembangan Anak Gunung Krakatau itu, Pos Pantau melarang masyarakat mendekati perairan di sekiyar gunung tersebut.

Radius yang terlarang bagi warga naik wisatawan maupun nelayan, minimal 5 kilometer dari posisi gunung atau kawah aktif di Anak Gunung Krakatau.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa Jadi Petugas PPK Kuningan

"Nelayan atau wisatawan, kami larang untuk beraktifitas di sekitar kawah aktif. Minimal sejauh radius 5 kilometer. Kalau menjauh lebih baik," tutur Ade Yasser.

Batuk atau erupsi pada Rabu sore, 4 Januari 2023, merupakan aktifitas vulkanik pertama Anak Gunung Krakatau di tahun baru 2023.

Di tahun 2022, erupsi Anak Gunung Krakatau tercatat beberapa kali. Fenomenanya sama dengan kali ini, hanya mengepulkan abu vulkanik ke udara.

Baca Juga: Dedi Wahidi Targetkan 14 Kursi DPRD Kabupaten Cirebon Untuk PKB

Anak Gunung Krakatau mulai terlihat atau lahir pada 11 Juni 1930 dengan akitiftas pembentukan pulau yang terpantau sejak tahun 1927. Berada di perairan Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

Posisinya berada di gugusan kepulauan Krakatoa yang secara administratif berada di wilayah Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Sejak 1930 sampai 2022, lebih dari 100 kali letusan atau erupsi, terutama yang bersifat efusif atau sekedar batuk seperti pada Rabu sore kemarin.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Tags

Terkini

Terpopuler