KABARCIREBON - Masih lekat dalam ingatana kita sebuah bus pariwisata masuk jurang di objek Wisata Guci Tegal yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia, dan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Kecelakaan bus pariwisata mengangkut rombongan pengajian dari Tangerang Selatan (Tangsel) di kawasan objek wisata Guci Tegal itu terjadi pada Minggu, 7 Mei 2023, pagi hari.
Dalam sebuah unggahan video berdurasi sekitar 3 menit, bus pariwisata berpenumpang 35 orang itu berjalan sendiri dan tak terkendali hingga masuk ke dalam jurang di tempat wisata tersebut.
Meski tidak sedikit yang mengira jika kejadian tersebut, sopir bus itulah yang diduga sebagai penyebabnya.
Akan tetapi yang menyebabkannya itu bukan si sopir bus terkait, melainkan ada salah satu penumpang diantaranya yang tanpa disengaja memainkan rem tangan pada saat bus sarat penumpang berhenti.
Siapkan itu? Berikut ini penuturan salah seorang tokoh bus yang cukup lama malang-melintang di dunia angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Rian Mahendra.
Dikutip pada akun Instagram @rianmahendra83 menyatakan, meski bus dalam kondisi mesin menyala. Namun, sopir bus tersebut sedang berada di luar bus, dan yang bersangkutan saat itu tengah melakukan koordinasi dengan pihak panitia.
"Sopir menyalakan bus itu, karena penumpang baru mulai pada naik bus. Akan tetapi pada saat ditinggal sebentar, ada seorang penumpang, informasinya anak kecil mendekati rem tangan dan yang bersangkuan tanpa sengaja melepaskannya, hingga akhirnya melaju sendiri hingga masuk ke dalam jurang," ungkap Rian dalam akun Instagramnya itu.
Menarik kesimpuna, lanjutnya, jika kecelakaan tersebut bukan dikarenakan kelalaian atau ulah sang sopir, melainkan adanya seorang penumpang anak kecil memainkan rem tangan, yang tanpa disadarinya melepaskan rem tangan tersebut.
"Mengapa bisa seperti ini adek kecil, harus mainan rem tangan segala," tuturnya.
Baca Juga: Persiapan Sudah 90 Persen, 2.412 Jemaah Haji Kabupaten Cirebon Siap Berangkat
Atas kejadian tersebut, Rian menyarankan kepada para sopir bus jangan sekali-sekli meninggalkan bus dalam kondisi mesin mulai menyala.
"Terlebih jika sopir sudah melihat banyaknya penumpang mulai menaiki bus. Sopir sudah harus naik terlebih dahulu, jangan sampai saat mesin menyala, apalagi di tempat-tempat rawan seperti turunan sopir bus harus lebih sigap di tempat. Larang juga siapa saja yang duduk di kursi sopir, karena dikhwatirkan, dan tanpa disengaja melepas rem tangan," paparnya menambahkan.***
Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.