Ini Ciri-ciri Benua Atlantis yang Disebut Plato, Semuanya Mirip dengan Indonesia

12 Juli 2023, 11:09 WIB
Ilustrasi Benua Sundaland yang Diduga Benua Atlantis sebelum tenggelam lautan dan menyisakan banyak pulau cikal bakal terbentuknya Indonesia /Kabar Cirebon/Foto Youtube Mister Angka/

KABARCIREBON - Seperti apa ciri-ciri Benua Atlantis yang hilang dari aspek geografi? Ilmuwan Yunani Kuno yang juga seorang filsuf, Plato (427-347 SM) menulis secara detail tentang Atlantis.

Plato bahkan menegaskan Bangsa Atlantis adalah bangsa yang maju. Bahkan, Atlantis menjadi pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu, teknologi, dan masih banyak lagi.

Ia pun mengungkap karakter cuaca dan kekayaan alam Benua Atlantis yang tenggelam hanya sehari semalam karena peristiwa bencana alam. Ia menyebut tanah di Atlantis adalah tanah tersubur di dunia, dan hanya memiliki dua musim.

Baca Juga: Kode Redeem FF Update Garena Free Fire Max Diamond Royale Hadiah Booyah Terbaru 12 Juli 2023

Namun, Atlantis tenggelam akibat bencana alam berupa gempa bumi disertai tsunami.  Merujuk pada tulisan Plato, para arkeolog hingga kini masih mencari lokasi Benua Atlantis. 

Karena, apa yang disebutkan Plato tersebut terdokumentasikan. Plato menulis tentang Atlantis dalam bahasa Yunani Kuno. 

Menurut para ilmuwan, Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit yakni Atala yang berarti surga. Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu dan teknologi.

Baca Juga: Kode Redeem FF Advance Server Hadiah Free Fire GTA V Rockstar Game Update Rabu 12 Juli 2023

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, Rabu 12 Juli 2023, tulisan Plato dalam bahasa Yunani Kuno cukup rumit diterjemahkan.

Namun, seorang peneliti asal Indonesia, Dhani Irwanto berhasil menerjemahkan tulisan Plato setelah ia belajar bahaya Yunani selama 5 tahun. Ia menyebut, tulisan Plato jika dipindah dalam kertas bisa setebal 22 halaman.

Plato menjelaskan Atlantis terletak sangat jauh di Samudera Atlantik. Curah hujan tinggi, air melimpah, matahari melewati atasnya, beriklim hangat.

Baca Juga: Diusulkan Terima Predikat WBK, PA Cirebon Perkuat Integritas dan Kualitas Pelayanan Publik

Aliran sungai melimpah, hanya terdapat dua musim, tanah subur, kayu melimpah, pertanian dan peternakan maju.

Tanahnya terbaik di dunia, berlimpah tanaman dan kayu pertukangan. Flora dan fauna beragam.

Lalu, dalam tulisan Plato dijelaskan, di wilayah Atlantis terdapat bangunan berlapis perunggu, kuningan, emas dan orichalcum yang didiskripsikan berwarna merah, harga lebih mahal kecuali emas.

Baca Juga: Kode Redeem FF Advance Server Hadiah Free Fire GTA V Rockstar Game Update Rabu 12 Juli 2023

Kemudian, Plato juga menulis, pusat pemerintahan Atlantis berada di laut, di mulut laut. Terdapat banyak pulau. Dermaga yang ramai dan dikunjungi dari berbagai penjuru. Armada angkatan laut yang kuat.

Dari tulisan Plato, Dhani Irwanto berpendapat bahwa Atlantis beriklim tropis. Hanya tiga kemungkinan, Amerika Tengah, Afrika Tengah atau Asia Tenggara.

Lalu soal orichalcum yang didiskripsikan berwarna merah, harga lebih mahal kecuali emas, Dhani Irwano menduga itu adalah batu Zirkon. Banyak ditemukan di Kalimantan.

Baca Juga: Wow, Tarif Perpanjangan SIM di wilayah Cirebon Ternyata Bisa Capai Lebih dari Rp240 Ribuan, Ini Rinciannya

Lalu soal angkatan laut yang kuat, maka melihat sejarah peradaban, kemungkinan hanya di Asia Tenggara.

"Narasi geografi cukup detail. Kemungkinan Atlantis itu berada di Sundaland atau Asia Tenggara Bagian Barat. Sekarang pulau Sumatera dan Kalimantan," katanya.

Ia pun melakukan penelitian. Hepotesanya mengarah pada Pulau Bawean. Ia menemukan 60 kecocokan.

Pulau Bawean adalah pulau yang berbentuk seperti selongsong peluru, lokasinya terletak di Laut Jawa sekitar 135 kilometer sebelah utara Kota Gresik, Jawa Timur. Persis apa yang disampaikan Plato.

Baca Juga: Wakil Bupati Kuningan Minta Sistem Zonasi Dikaji Ulang Karena Menyulitkan Siswa

Pulau ini berada di tengah-tengah antara Pulau Jawa dan Kalimantan. Luas daratan Atlantis pada 11.600 tahun lalu adalah 555 x 375 kilometer persegi, ada pegunungan di bagian utara Atlantis serta laut di bagian selatan.

"Lokasinya yang cocok dengan kondisi sekarang itu di wilayah Kalimantan Tengah," katanya.

Selain itu, Plato juga menyebutkan bahwa Atlantis memiliki tiga jenis batuan, putih, hitam dan merah. Menurut Dhani, ketiga batuan itu teranyata ada di Pulau Bawean. Yakni batu asam berwarna putih, batu basa berwarna hitam dan batu besi berwarna merah (oksidasi besi).

Baca Juga: Tarian Maung Lugay dan Tari Buyung Mewarnai Puncak Upacara Seren Taun Kuningan

Atlantis disebut Plato punya empat saluran air utama yang mengelilingi dataran. Kemudian, ada saluran terusan untuk transportasi sehingga antarsungai terhubung serta saluran irigasi pasang sarut.

"Jarak antara lokasi (Benua Atlantis) dan Pulau Bawean adalah 150 kilometer. Di Pulau Bawean juga ditemukan batu merah, hitam dan putih seperti cerita Plato," kata insinyur teknik sipil UGM lulusan 1987, Dhani Irwanto.

Lalu dijelaskan Plato, Atlantis punya dua musim dan cenderung hangat setiap tahun, tumbuhan, makanan dan budaya.

Baca Juga: 5 Bacaleg Partai Ummat Kuningan Mengundurkan Diri, Partai Hanura Tidak Perbaiki Persyaratan

Atlantis kata Dhani tenggelam 11.600 tahun lampau, lokasi dugaannya kini di sebelah timur laut Pulau Bawean dan tertutup terumbu karang sedalam 50 meter.

"Tenggelam karena gempa dan tsunami serta terjadinya kenaikan permukaan air laut," ujarnya.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler