Usia 17 Tahun Puncaki 83 Gunung di Dunia, Khansa Syahla Aliyah Jadi Brand Ambasador Eiger Adventure

29 Agustus 2023, 07:15 WIB
Khansa Syahla Aliyah (tengah) foto bersama dengan presenter Kuns Kurniawan dan Tamara dalam acara Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023. /Kabar Cirebon/Foto PRMN/

KABARCIREBON - Khansa Syahla Aliyah, bisa dibilang sosok wanita langka di dunia. Di usianya yang masih belia, gadis cantik kelahiran Jakarta, 16 Maret 2006 itu berhasil memuncaki 83 gunung di dunia.

Siapa yang tidak kagum dengan wanita pemberani ini? Pada tahun 2022, Khansa Syahla yang saat itu merupakan siswi kelas 11 di SMA Labschool Jakarta itu, berhasil mendaki gunung tertinggi di Benua Eropa. Yaitu, Gunung Elbrus dengan ketinggian 5.642 mdpl.

"Di Gunung Elbrus Rusia itu, aku mengibarkan bendera merah putih memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun lalu. Dan Gunung Elbrus sebagai gunung ke-77 yang aku daki," ujar Khansa Syahla dalam bincang-bincang dengan Host Kuns Kurniawan dan Tamara di acara Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023.

Baca Juga: Kabar Gembira, Lampu PJU Kuningan Caang Sudah Diamankan di Gudang Panawuan dan Lebakwangi

Gunung Elbrus adalah salah satu gunung tertinggi di Eropa yang puncaknya penuh dengan salju. "Dingin banget sekitar minus 15 derajat, angin kencang banget. Namun, alhamdulillah, kita bisa diberikan cuaca cerah," ujarnya.

Sedangkan di tahun 2023 atau kelas 12, Khansa Syahla mendaki Gunung Wilis di Tulung Agung tepat di tanggal 17 Agustus 2023 bersama tim ekspedisi dari Eiger. "Seru banget dengan teman-teman perempuan, memang tidak terlalu ramai pendaki. Kemudian, kita juga upacara Kemerdekaan RI juga di sana," tuturnya.

Prestasi Khansa Syahla mendaki puluhan gunung di dunia membuat ia meraih Piagam MURI sebagai pendaki perempuan termuda Indonesia yang mencapai puncak Gunung Kilimanjaro, Afrika di tahun 2019. Ia juga terpilih sebagai 7 sumitters perempuan termuda Indonesia setelah menggapai puncak Carstensz Pyramide 4.884 mdpl di tahun 2017.

Baca Juga: Milad ke-15 STIKes Funtastic Competition, Mahasiswa Disirami Petuah Tokoh Kuningan dan Muhammadiyah

Tak salah, jika Khansa Syahla Aliyah terpilih menjadi Brand ambassador Eiger Adventure. Dan saat ini, Khansa juga masih melanjutkan program "The 7 Longest Indonesia" atau 7 jalur pendakian gunung terpanjang di Indonesia.

Ia telah menyelesaikan 6 dari 7 jalur yang ditargetkan yaitu Gunung Leuser (Aceh), Gunung Argopuro (Jawa Timur), Gunung Gandang Dewata (Sulawesi Barat), Gunung Patah (Bengkulu), Gunung Kabentonu (Luwu Utara), dan Gunung Sangar (Lombok).

Rupanya, Khansa Syahla mulai belajar mendaki gunung sejak usia 5 tahun. Saat itu, ia mendaki Gunung Bromo bersama sang ayah. Kemudian, usia 7 tahun berlanjut ke Gunung Rinjani.

Baca Juga: Ada Sumur Bertuah di Area Masjid Kramat Al-Khotib Cirebon Ini, Diyakini Warga Setempat Mengandung Air Zam-Zam

"Sejak kecil ayah sering membawa aku ke gunung. Dan aku rasanya, kalau belum ke puncak gunung, ingin nyoba lagi. Nah, akhirnya dari situ aku makin kepo. Ayah selalu bilang, kalau kamu mau mendaki gunung harus mengetahui medan dari gunung itu. Jadi, sebelum mendaki gunung, aku diminta presentasi tentang gunung itu ke ayah," katanya.

Selama mendaki gunung, Khansa Syahla Aliyah terbantu dengan perlengkapan pendakian dari produk Eiger. "Segala perlengkapan pendakian disupport Eiger dari atas sampai bawah. Lalu, tenda dari Eiger, aku bawa ke Afrika yang minus 10 derajat itu, bisa tahan. Produk Eiger itu, bukan hanya cucok untuk di daerah tropis, tapi juga tahan di gunung bersalju," tuturnya.

Ia juga berpesan kepada para pemula yang ingin mendaki gunung agar ditemenin oleh orang yang berpengalaman. "Karena, gunung itu bukan bukan tempat kita biasanya. Kita itu, biasa berada di kota senang-senang. Nah, di gunung itu beda. Gunung itu mengandung bahaya. Jadi semua itu harus kita antisipasi," ujarnya.

Baca Juga: Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar : Tim Pansel Profesional dalam Seleksi Direktur PAM Tirta Kamuning

Kemudian, Khansa Syahla juga berpesan agar tidak meninggalkan salat meski dalam kondisi sedang mendaki gunung. "Bagi saya, yang paling penting di gunung itu jangan meninggalkan ibadah sekalipun. Kalau aku pasti bakal selalu ada cara untuk terus ibadah. Jika tidak ada air, bisa tayamum. Terus berdoa dan tetap dzikir," ujarnya.

Meski begitu, ada pengalaman yang cukup horor dialami Khansa Syahla. Yakni, ketika berpetualang mendaki Gunung Sangar berada di puncak selatannya dari Gunung Rinjani.

"Jadi gunung ini dekat dengan kawah Gunung Rinjani, dan jarang didaki. Jalurnya itu, beda dengan gunung lain. Jadi, masuk kelompok gunung teknikal. Sehingga, untuk mendaki gunung ini, butuh tali. Kita haru pakai tali, copot dan pasang. Jalurnya itu, kita jalan di bibir kawah," kata Khansa Syahla.

Baca Juga: Datang Ke Cirebon, 75 Turis Disambut Tarian Tradisional Khas Cirebon

Nah saat jalan di bibir kawah, Khansa Syahla mengaku kakinya tergelincir. "Aku sempat jatuh, kaki sudah ke bawah. Posisi tangan di depan pegang tas porter. Serem banget, karena bawahnya itu tidak terlihat tertutup kabut. Kemudian, batuan di Gunung Sangar ini batuan lepas, sehingga bergoyang. Alhamdulilah, teman aku turun pasang tali lalu bisa naik ke atas," katanya.

Menurut Khansa Syahla, mendaki Gunung Sangar lebih sulit dari Gunung Cartens Pyramid Papua sebagai gunung tertinggi di Indonesia.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler