Disambut Ribuan Massa Tandingan, Ratusan Pendemo Luruk Mahad Al-Zaytun, Desak MUI Usut Ajaran Sesat

- 15 Juni 2023, 18:16 WIB
 Ratusan massa mengatasnamakan forum Indramayu menggugat (FIM) saat menggelar aksi demo di pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/6/2023)
Ratusan massa mengatasnamakan forum Indramayu menggugat (FIM) saat menggelar aksi demo di pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/6/2023) /Foto/Udi/KC/

KABARCIREBON - Ritusan massa mengatasnamakan forum Indramayu menggugat (FIM) meluruk pondok pesantren (Ponpes) Al-Zaytun di kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/6/2023) sekira pukul 11.30 WIB. Kedatangan mereka, menyusul aksi demo menyampaikan pendapat dimuka umum terhadap ponpes Al-Zaytun setempat.

Sejumlah tuntutan yang disampaikan diantaranya mendesak agar pihak MUI dan Kemenag bisa mengusut tuntas adanya dugaan ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun, lalu, soal adanya dugaan tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang, soal penguasaan lahan (agraria) seputar Ma'had Al Zaytun, kemudian, massa mendesak agar pembuatan dermaga khusus oleh Ponpes Al Zaytun di Kecamatan Kandanghaur dihentikan.

Apalagi, keberadaan dermaga tersebut sangat eksklusif dan tidak boleh ada orang yang boleh tahu kegiatan di dalamnya massa khawatir lokasi tersebut dijadikan tempat untuk menyelundupkan barang-barang berbahaya, seperti narkoba dan senjata api, dan tuntutan jika Ponpes Al Zaytun tidak memiliki manfaat bagi masyarakat sekitar karena selama ini ponpes tertutup tidak bisa diakses secara umum.

Baca Juga: Proporsional Terbuka, Mahfuz Sidik Sambut Baik Putusan MK

Kedatangan massa ini langsung dihadang barisan polisi pada jarak sekitar 20 meter dari depan Ma'had Al-Zaytun. Massa kemudian merangsek dan berusaha menembus barisan polisi agar bisa mendekat ke area itu.

Aksi saling dorong pun tidak terhindarkan dan beruntung aksi saling dorong tidak berlangsung lama. Bahkan Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar bersama personilnya turun langsung menahan massa yang terus berusaha memaksa untuk mendekati Ma'had Alzaytun. Meski begitu, sejumlah perwakilan massa sempat berorasi dari atas mobil.

Koordinator aksi, Sayid Mukhlisin dalam orasinya mengatakan, aksi yang dilakukannya itu lebih menyoroti kasus agraria seputar tanah Mahad Alzaytun. Karena, tutur dai, soal penguasaan tanah oleh ponpes ini sangat banyak, ada ribuan hektare. " Kita mendesak Kementerian ATR/BPN untuk mengusut hal itu," pinta dia.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah