Sementara mulai tahun 2015, gerakan mereka berubah atau migrasi menggunakan media sosial.
Para teroris menggunakan media sosial untuk kampanye atau mengajak, melatih hingga mencari dana di media sosial.
Jarang sekali mereka bertemu tatap muka. Bahkan pelaku juga lebih individual atau hanya kelompok kecil di keluarga, seperti kasus teroris yang menusuk Jenderal Wiranto.
Pelaku terpapar paham radikal dari Facebook dan hanya tiga orang yaitu suami istri dan anaknya.
Jadi sekarang terjadi migrasi gerakan teroris di Indonesia dari konvensional ke media sosial . Ini tantangan yang harus disikapi oleh aparat hukum maupun pemerintah.
Ecep dalam sambutan usai dikukuhkan sebagai doktor, mengaku benar benar terharu bisa mencapai doktor di kampus UI.
"Ayah saya hanya PNS golongan paling rendah kerja di kecamatan. Tapi semangat ayah saya ingin anak anaknya untuk mengenyam pendidikan secara baik. Dorongan dari almarhum ayah saya ini yang membuat kami di keluarga untuk terus maju dalam bidang pendidikan," ujar Ecep.
Baca Juga: Nikmati Pemandangan Alam 7 Gunung Melalui Cafe Magelang Berikut Ini