Harga Beras Makin Mahal, Ganjar Pranowo Singgung Peran Bulog

- 24 Januari 2024, 09:13 WIB
Ilustrasi- Cadangan beras milik Bulog yang ada di Kompleks Pergudangan Bulog Lampung.
Ilustrasi- Cadangan beras milik Bulog yang ada di Kompleks Pergudangan Bulog Lampung. /ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi./

KABARCIREBON - Harga beras makin mahal dan terus melonjak naik tak terkendali. Menanggapi hal itu, Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung peran bulog yang tidak dimaksimalkan.

Menurut Ganjar Pranowo, negara bertanggungjawab dalam pengendalian harga beras dan sembako. Jangan sampai, beras dan sembako menjadi komuditas liberal yang efeknya merugikan rakyat.

"Saya, Pak Mahfud dan tim keliling Indonesia menemui petani. Mereka mengeluh. Pak Ganjar, hasil panen kami dibayar murah. Dan hari ini, saya masuk pasar harga beras yang paling murah itu Rp 14.000," tutur Ganjar Pranowo saat melakukan kampanye di Bandung, Minggu, 21 Januari 2024.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjabat tangan dengan pendukungnya saat kampanye terbuka perdana bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjabat tangan dengan pendukungnya saat kampanye terbuka perdana bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Dengan Masukan Identitas, UMKM dapat BLT Rp2,4 Juta, Ini di Luar Cek Penerima BPUM Eform.bri.co.id online

Menurut Ganjar, harga beras tak terkendali karena peran bulog tidak dimaksimalkan. "Pangan ini harus dikendalikan oleh negara. Tidak boleh pangan jadi bahan liberal yang diperdagangkan. Negara yang harus bertanggujawab. Kita kembalikan bolog pada fungsi awal," tutur Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar, kondisi petani saat ini persis dialami Bung Karno saat berada di Bandung pada tahun 1926-1927. Bung Karno bertemu seorang petani bernama Marhaen. Ada yang menyebut Mang Aen lalu berubah menjadi Marhaen.

Saat berdialog dengan Bung Karno, petani bernama Marhaen itu mengungkapkan keluh kesah petani. Mereka bekerja keras, mengelola sawah tapi hasilnya cukup untuk hidup yang sederhana.

Baca Juga: Harga Beras di Majalengka Tembus Rp 17.000 Per Kilogram, Pedagang Nasi Bungkus Bingung Hadapi Pembeli

"Kisah hidup Marhaen ini menjadi inspirasi Bung Karno, untuk melahirkan sebuah keputusan politik besar. Negara harus bertanggung jawab. Dan Ganjar Mahfud memiliki komitmen soal itu," ujarnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x