Harga Beras Mahal, Surnita Sandi Wiranata: Yang Untung Itu Bukan Petani Tapi Tengkulak

- 26 Januari 2024, 06:05 WIB
Surnita Sandi Wiranata, pemuda petani  asal Cirebon yang maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar.*
Surnita Sandi Wiranata, pemuda petani asal Cirebon yang maju sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar.* /Kabar Cirebon/Muhammad Alif Santosa/

KABARCIREBON - Naiknya harga beras di pasaran ternyata sama sekali tidak menguntungkan petani. Justru, ketika harga beras terus naik tak terkendali, yang paling diuntungkan adalah tengkulak.

Demikian disampaikan pemuda petani asal Desa Gegesik, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Surnita Sandi Wiranata saat dihubungi Kabar Cirebon, Jumat, 26 Mei 2024. Sebab, kenaikkan harga beras terjadi karena harga gabah kering pun naik. Dan petani, sama sekali tidak menikmati keuntungan tersebut.

"Yang untung tetap para tengkulak. Karena, petani menjual gabahnya saat musim panen. Dan pembelinya adalah tengkulak yang punya modal. Tengkulak membeli gabah tersebut dengan harga murah,".

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Raih 8 Penghargaan Indonesia Green Awards 2024

"Lalu, tengkulak tersebut menyimpan gabah dan menjualnya kembali di masa musim tanam saat harga gabah mengalami lonjakan tertinggi. Jadi, tengkulak untung besar," tutur Surnita Sandi Wiranata yang juga Caleg Partai Golkar asal Cirebon untuk Provinsi Jawa Barat.

Menurut Surnita Sandi Wiranata yang akrab disapa Kang Sandi Bae, penyebab utama harga beras mahal juga karena musim paceklik yang secara alami. Lalu, cadangan gabah sedikit bahkan kosong karena musim panen lalu dihantam badai El-Nino sehingga banyak padi yang gagal panen.

"Sedangkan impor beras tidak mampu menggantikan konsumsi kebutuhan dalam negeri karena jumlah yang terbatas," ujar Caleg Golkar Nomor Urut 11 Dapil Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon dan Indramayu itu.

Baca Juga: Rumah Wawan yang Ambruk Disambar Petir Peroleh Bantuan dari Pemda Kuningan

Menurutnya, sudah siklus alami ketika musim tanam harga gabah di level tertinggi. Saat ini, harga beras terendah Rp 14 ribu per kilogram. Dan termahal tembus Rp 20 ribu per kilogram untuk beras ketan.

Surnita Sandi Wiranata yang bergelut di dunia pertanian sejak kecil, tahu persis persoalan yang dihadapi petani. Karenanya, salah satu cara untuk berjuang demi kesejahteraan petani dan terjadinya keadilan pangan, ia mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Golkar.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x