KABARCIREBON - Politisi Gerindra yang juga Mantan Bupati Purwakarta dua periode, Dedi Mulyadi murka. Betapa tidak, ketika niat baiknya membantu masyarakat membangun Jembatan Cihambulu pakai biaya sendiri, pekerjanya malah dipalak bahkan dibacok preman setempat.
Wajar saja, jika amarahnya meledak-ledak. Ia akan terus memburu preman setempat. Dedi Mulyadi murka tidak saja karena ulah premanisme, namun karena perbaikan Jembatan Cihambulu dilakukan secara swadaya menggunakan dana pribadinya.
Kang Dedi Mulyadi tidak ingin aksi premanisme, apalagi sudah sampai pada kekerasan terus dibiarkan. Sebab akan menjadi kebiasaan dan bisa menghambat investasi masuk ke pedesaan.
“Nanti, kebiasaan kalau ada investasi masuk diancam, nanti siapa yang mau investasi di sini. Ke pekerja Dedi Mulyadi saja berani, apalagi ke orang lain,” ujar Kang Dedi Mulyadi (KDM), Minggu, 24 Maret 2024.
Jembatan Cihambulu yang dibangun Dedi Mulyadi dengan dana pribadi merupakan penghubung Kabupaten Purwakarta dan Subang, Jawa Barat.
KDM meminta pekerja yang menjadi korban segera membuat laporan resmi ke polisi. Jika tidak, para pekerja menjadi tidak tenang. Apalagi menurut informasi para pelaku sudah pada melarikan diri.
Baca Juga: Penggunaan Mesin EDC BRI Dorong Kemajuan Bisnis Ritel dan Akses Keuangan Cashless di Majalengka
“Saya minta ini dijaga bersama. Pelakunya harus dicari. Kalau tidak ada jaminan keamanan lebih baik berhenti. Sekarang proses laporan ke polisi diantar Pak Kades. Premanisme tidak ada perdamaian,” pungkas KDM dengan nada kesal.
Seperti diketahui, Jembatan Cihambulu sudah rusak selama enam tahun. Kini diperbaiki oleh KDM menggunakan dana pribadi dengan nilai sekitar Rp 1 miliar. Diharapkan pekerjaan selesai sehingga saat lebaran pada pertengahan April 2024 bisa digunakan warga.