Dedi Mulyadi Enggan Kompromi dengan Preman, Menyerah atau Polisi Mengambil Tindakan Tegas

- 1 April 2024, 20:14 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat memantau pelaksanaan pembangunan Jembatan  Cihambulu di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Senin, 1 April 2024.*
Kang Dedi Mulyadi saat memantau pelaksanaan pembangunan Jembatan Cihambulu di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Senin, 1 April 2024.* /Kabar Cirebon/

Keduanya kabur setelah video aksi premanismenya viral dan sadar kalau yang dihadapi seorang tokoh sangat disegani masyarakat di Jawa Barat dan nasional.

Baca Juga: Di Bulan Ramadan, PSAS Desa Semplo Cirebon Kembali Santuni Yatim dan Dhuafa

KDM mengatakan sudah menunggu kedua pelaku untuk datang baik-baik dan meminta maaf secara terbuka. Namun hingga kini belum ada kepastian keduanya akan bertindak kooperatif.

“Yang mengancam pakai golok kabur, masih sembunyi. Informasinya mau ketemu saya, tapi ditunggu tidak datang-datang,” ujar pria yang identik dengan iket putih itu.

Menurutnya ia masih berusaha menggunakan langkah persuasif agar keduanya mau muncul. Tapi jika hal tersebut tak dihiraukan maka langkah terakhir adalah menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian.

Baca Juga: Salat Idulfitri di Kota Cirebon Dipusatkan di Alun-alun Kejaksan

“Kalau tidak datang terus ya mungkin nanti ada surat penangkapan dan siap-siap diborgol, dijemput polisi,” tegas KDM.

Ia meminta Erik dan Ebit kooperatif seperti Ipin yang bersedia menjalani proses hukum atas perbuatannya. “Seperti Ipin dong gentle. Jadi untuk Ebit dan Erik segera datang ke saya atau ke Pak Kades, atau datang langsung ke polisi daripada kamu dijemput paksa,” ujarnya.

Senada dengan KDM, Ipin yang telah menyerahkan diri pun meminta kedua teman sekaligus saudaranya itu untuk mengikuti jejaknya.

“Kalian lebih baik segera temui Pak Dedi daripada urusannya jadi panjang,” ucap Ipin.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah