Disandera Pemilik Kafe di Papua untuk Melayani Pria Hidung Belang, Tertipu Gaji Besar

11 Agustus 2021, 21:25 WIB
ANAK baru gede (ABG ) yang berumur 14 tahun asal Kecamatan dan Kabupaten Indramayu yang diselamatkan polisi setelah dipekerjakan menjadi pelayan pada sebuah kafe di Papua.* Ist/KC

INDRAMAYU, (KC Online).-

Seorang gadis anak baru gede (ABG) berinisial SDD (14 tahun), warga Kecamatan/ Kabupaten Indramayu diselamatkan petugas Satreskrim Polres Indramayu. Karena sebelumnya, korban ditengarai disandera pemilik sebuah kafe di daerah Paniai, Provinsi Papua.

Dia juga dipaksa melayani pria hidung belang. Bahkan setiap kali menolak untuk melayani disiksa pemilik kafe tersebut.

Keterangan yang diperoleh KC, Rabu (11/8/2021) menyebutkan, menurut kabar, korban ini disandera bersama empat gadis ABG lainnya. Mereka di antaranya berasal dari Cirebon.

M (33 tahun), ibu korban SDD, menceritakan soal penyanderaan yang dilakukan pemilik kafe hingga  anaknya bisa sampai ke Papua. Dikatakannya, kepergiannya itu karena ajakan teman SSD. Saat itu, SDD dijanjikan bekerja di Papua dengan bayaran gaji yang lumayan besar. "Seingat saya sekitar tanggal 1 Juli 2021 lalu, SDD diajak salah satu temannya untuk mencari pekerjaan," ucap M.

Setelah diajak, lanjutnya, selama beberapa hari SDD tidak bisa dihubungi. Namun sekitar dua hari setelah berangkat dari rumah, SDD mengabarkan kepada M yang berada di Surabaya. Dia bekerja menjadi pelayan di kafe. "Baru kerja satu minggu anak saya sudah dikasih handphone entah dari siapa yang memberinya? Dan setiap hari digaji seratus ribu," tutur M.

Namun beberapa hari kemudian, dirinya menerima kabar dari anaknya akan bekerja di tempat lain dengan penghasilan yang lebih besar. "Sejak saat itu, saya tidak pernah menerima kabar lagi. Namun terakhir menerima kabar tanggal 27 Juli 2021 kalau anak saya ternyata bekerja di kafe di Bogobaida Kabupaten Paniai, Papua," terangnya.

Bahkan M juga mendapatkan kabar kalau baru beberapa hari bekerja di kafe itu sudah disiksa majikannya karena tidak mau melayani tamu para pria hidung belang. Mendengar cerita miris anaknya, M kemudian meminta bantuan Polres Indramayu untuk menelusuri keberadaan anaknya tersebut.

"Saya sudah minta bantuan polisi karena mendengar kabar kalau mau pulang harus menebusnya sebesar Rp 20 juta. Uang sebanyak itu dari mana?" tutur M.

Sementara Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara membenarkan adanya kasus tersebut.  Dikatakannya, secara lengkap akan disampaikan akbar tersebut, namun setelah pihaknya menjemput korban.

"Nanti akan disampaikan lengkap setelah korban kiota jemput, korban sudah sampai

di Jakarta," kata Luthfi Olot Gigantara kepada wartawan.(Udi)

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler