Tekan Lakalantas di Tol, Ini Kiat yang Dilakukan Jasa Marga

18 Maret 2022, 21:50 WIB
SEJUMLAH kendaraan tengah melintas di jalan tol yang dioperasikan PT Jasa Marga menuju jalur jalan tol Trans Jawa.* Jejep/KC

MAJALENGKA, (KC).-

Kondisi jalan bebas hambatan atau jal tol yang kerap kali membuat pengendara lalai dan lupa memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dapat memunculkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Mayoritas penyebab utama laka lantas terjadi di jalan tol karena kesalahan pengemudi. Hal itu diperkuat dari data yang diperoleh dari situs resmi PT Jasa Marga (Persero) Tbk  selama tahun 2021. Data itu mencatat, sebesar 82 persen kecelakaan sepanjang tahun 2021 terjadi karena faktor pengemudi dengan total mencapai 1.345 kejadian.

Sedangkan kecelakaan karena faktor pengemudi terjadi karena 42,9 persen kendaraan melaju melebihi ketentuan batas kecepatan atau over speed. Bahkan laka lantas yang diakibatkan over load mencapai sebanyak 1,68 juta kendaraan. Itu artinya angka tersebut mencapai 23,17 persen dari total 7,27 juta kendaraan yang terdeteksi selama tahun 2021.

Jumlah korban meninggal akibat kecelakaan di jalan tol tahun 2021  sebanyak 802 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 79 orang. Angka ini menurun jika dibandingkan kecelakaan yang terjadi pada tahun 2020, yaitu sebanyak 862 kasus dengan korban meninggal 90 jiwa. Kemudian, tahun 2019 dengan jumlah kecelakan mencapai 1.079 kasus dengan korban meninggal 100 orang dan pada tahun 2018 jumlah kecelakaan mencapai 1.210 kasus dan meninggal 109 orang. Faktor pengemudi seringkali menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan di jalan tol dengan persentase mencapai 82 persen pada tahun 2021.

Penyebab kecelakaan lainnya, diikuti 17 persen faktor kendaraan dan 1 persen faktor lingkungan. Tidak hanya karena over speed, faktor kecelakaan yang diakibatkan oleh kondisi kendaraan pun menjadi fokus dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru membeberkan langkah dan kebijakan yang dilakukannya dalam meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tak diharapkan bagi para pengguna jalan. Terutama dalam menciptakan keselamatan pengguna jalan tol,  dengan cara mengurangi pelanggaran lalu lintas.

"Langkah yang diambil oleh kami itu melakukan penindakan pelanggaran hukum bagi setiap pengendara yang terekam di speed camera dan weigh in motion (WIM)," kata Heru seperti dikutip dilaman resmi PT Jasa Marga.

Menurut dia, speed camera dan WIM merupakan  sistem yang dikelola Jasa Marga untuk mendukung program Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) terkait penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di Jalan Tol Jasa Marga Group.

"Penerapan ETLE di jalan tol ini dilakukan untuk mendukung penindakan kendaraan yang  melakukan pelanggaran over load dan over speed," ucapnya.

Heru menambahkan, saat ini PT Jasa Marga juga telah memasang sejumlah 25 unit speed camera yang tersebar sebanyak 8 unit di Jabodetabek dan Bandung, 16 unit di Trans Jawa dan 1 unit di luar Pulau Jawa. Sedangkan dari Korlantas, terjadi penambahan sebanyak 6 unit pada lokasi rawan kecelakaan di Jalan Tol Trans Jawa, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Palimanan-Kanci, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono.

"Kalau untuk pemasangan WIM oleh Jasa Marga hingga saat ini baru bersejumlah 7 unit yang terpasang di Jalan Tol Jagorawi, JORR Seksi E, Jakarta-Tangerang, Padaleunyi, Semarang Seksi ABC, Ngawi-Kertosono dan Surabaya-Gempol yang telah terlebih dahulu terintegrasi dengan sistem ETLE Korlantas Polri," tukasnya.

Menurutnya, perseroan berupaya untuk mewujudkan keselamatan berkendara di jalan tol. Selain tanggung jawab Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dalam menyediakan jalan berkeselamatan, dibutuhkan peran serta dari pengguna jalan tol, terutama generasi muda sebagai generasi penerus bangsa.

 Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga mengapresiasi program Road Safety Rangers karena menunjukkan komitmen dan kepedulian Jasa Marga dalam melakukan edukasi kepada masyarakat, guna menekan tingkat kecelakaan terutama di  jalan tol.

"Program ini juga dapat meningkatkan awareness generasi muda, bahwa berkendara yang aman dan selamat bukan hanya didukung dari infrastruktur yang baik, tetapi juga perilaku dan kebiasaan pengguna jalan yang juga merupakan hal yang paling utama," ucapnya.(Jejep) 

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler