Matahari tepat di Atas Ka'bah, Kemenag RI Minta Umat Islam Verifikasi Arah Kiblat 

25 Mei 2022, 23:17 WIB

KABARCIREBON -  Memasuki tanggal 27 dan 28 Mei 2022 akan terjadi fenomena alam yang jarang terjadi, yakni matahari melintas tepat di atas Ka’bah. Peristiwa ini dikenal dengan istilah istiwa a’zham atau rashdul qiblah.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama RI, H Adib, mengatakan momentum ini bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat. Karena ketika matahari melintas di atas Ka’bah, bayangan semua benda yang terkena sinar matahari akan menunjuk lurus ke arah kiblat.

"Rashdul qiblah bisa dimanfaatkan untuk memverifikasi arah kiblat. Peristiwa alam ini terjadi pada 27 dan 28 Mei 2022 pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah,” terang mantan Kepala Kantor Wilayah (Kemenag) Provinsi Jawa Barat tersebut melalui siaran persnya.

Alumni Pondok Pesantren Kebon Melati-Jambu Babakan Ciwaringin Cirebon ini menjelaskan, ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, salah satunya memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul.

“Selain itu, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata, serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, atau Telkom. Bisa juga menggunakan jam digital di ponsel masing-masing,” ungkapnya.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Modern Ar-Rahmat Majalengka ini, ada ttata cara penentuan arah kiblat saat matahari melintas di atas Ka’bah. Pertama, tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya, dengan mencari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari. 

Kedua, gunakan benda atau tongkat yang lurus, bisa juga menggunakan benang berbandul. 

"Ketiga siapkan jam yang telah dikalibrasikan atau dicocokkan dengan waktu BMKG," ucapnya.

Kemudian, keempat tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul. 

Lalu, kelima tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Setelah itu, keenam tandai ujung bayangan dan tarik garus lurus dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul.

"Terakhir atau ketujuh, garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut," jelasnya. (Jejep)

Editor: Fani Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler