Ini Reaksi Warga Majalengka Mendengar Tol Cisumdawu Beroperasi Bulan Oktober

16 September 2022, 19:47 WIB

KABARCIREBON - Pemerintah pusat akan mengoperasikan ruas jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada akhir Oktober 2022 ini. Hal tersebut dibenarkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Karena saat ini proyek tol Cisumdawu sedang dalam tahap penyelesaian.

Untuk bulan depan operasional tol Cisumdawu akan beroperasi sampai dengan pintu tol Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jika ini terwujud, setidaknya dapat mengurai titik kemacetan yang biasa terjadi di wilayah Cadas Pangeran.

"Kalau saat ini baru beroperasi sampai dengan pintu tol Pamulihan Sumedang. Ya, kalau sampai pintu tol Cimalaka semakin bagus. Jarak ke Bandung akan semakin cepat. Sebab biasanya titik kemacetan terjadi di Cadas Pangeran," ujar Ejen Ja'alussalam, pengendara roda empat, usai pulang dari Bandung menuju Bantarujeg Majalengka, menggunakan tol Cisumdawu keluar di pintu tol Pamulihan.

Menurut dia, sejak tol Cisumdawu beroperasi meski hanya sampai Pamulihan, hal itu sangat bermanfaat guna memangkas jarak saat hendak ke Bandung.

"Kemacetan itu selain di Cadas Pangeran, juga terjadi di daerah Jatinangor. Tapi sejak ada tol pintu tol Pamulihan, hal itu jarang terjadi," ucapnya.

Selain itu pula, pembangunan jalan tol sepanjang 61 kilometer itu diharapkan dapat mendukung konektivitas akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Karena kehadiran tol Cisumdawu ditargetkan bisa memangkas waktu tempuh Bandung-Kertajati sepanjang 180 km menjadi hanya satu jam.

Hal itu pun diakui Kepala Dinas PUTR Kabupaten Majalengka H Agus Tamim. Pihaknya menyambut baik rencana pemerintah pusat, yang akan segera mengoperasikan tol Cisumdawu, karena memiliki segudang manfaat yang akan dirasakan masyarakat Jawa Barat pada khususnya, umumnya warga negara Indonesia.

"Tentunya kami sangat menyambut baik, karena konektivitas pembangunan jalan tol ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Bandung Raya dengan pusat kegiatan di wilayah timur Jawa Barat atau Ciayumajakuning," ucapnya.

Jika perekonomian menggeliat, lanjut dia, tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan secar lambat laun. Khusus bagi wilayah Majalengka sendiri, dengan beroperasinya tol Cisumdawu akan memudahkan tersambungnya moda transportasi jika antara Bandung dan Majalengka.

"Jelas ini akan memudahkan denyut aktifitas warga Majalengka dalam beraktifitas ekonomi. Terutama saat hendak pergi ke ibukota Provinsi Jawa Barat," jelasnya.

Disinggung terkait lamanya pembangunan, hal itu diakui Agus Tamim, jika proses pembangunan tol Cisumdawu tidak berjalan mulus. Karena kondisi topografi jalan Tol Cisumdawu cukup sulit karena konturnya yang naik turun. Kondisi tersebut menyebabkan geoteknik tidak begitu baik sehingga beberapa kali ada gangguan.

"Program tol Cisumdawu memang cukup memakan waktu lama, karena memang kondisi topografi cukup sulit, karena kontur naik turun. Itu yang saya ketahui penyebabnya dari Kementrian PUPR RI," tutupnya.

Menurut dia, dari informasi yang dimilikinya, pembangunan Tol Cisumdawu sendiri terdiri dari enam seksi yang dibangun dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp 5,5 triliun.

Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut.

Ada pun ruas tol Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka-Legok sepanjang 8,20 km, Seksi 5 Legok-Ujung Jaya sepanjang 14,9 km dan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). (Jejep)

Editor: Fani Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler