Kontribusi Nyata, Perumda AM Tirta Jati Targetkan Laba Rp 1,5 Miliar

14 September 2022, 07:52 WIB
Perumda AM Tirta Jati Kabupaten Cirebon

KABARCIREBON, (KC-Online).- Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon menargetkan keuntungan atau laba pada tahun ini sebesar Rp 1,4 miliar sampai Rp 1,5 miliar. Bahkan, target tersebut sudah tertuang dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Perumda Tirta Jati.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Perumda Tirta Jati Suharyadi, saat melakukan sosialisasi kenaikan tarif air bagi pelanggan.  Menurut Suharyadi, target laba senilai tersebut dinilai rasional.

Mengingat adanya rencana penyesuaian tarif dasar air PDAM akibat beban operasional yang semakin meningkat. “Kami sudah membuat RKAP, dengan kondisi seperti ini insyaallah (laba, red) bisa bertambah. Target kami 1,4 sampai 1,5 miliar, tahun ini kan belum sampai Desember,” ujar Suharyadi, kemarin.

Ia menjelaskan  target tersebut juga mengacu pada perolehan laba tahun kemarin yang mencapai angka Rp 1,3 miliar. Namun, komposisi laba tersebut harus di bagi untuk beberapa kewajiban PDAM yang harus dipenuhi. Yakni, untuk masuk kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cirebon sebesar 55 persen.

Selain itu, kata Suharyadi, pihaknya juga harus menyisihkan untuk CSR sebesar tiga persen, untuk sarana umum 20 persen, untuk jaspro lima persen dan untuk tunjangan pendidikan dan kesehatan 17 persen.

“Memang selalu ada laba. Tapi kan kita harus setor PAD. Kemudian untuk operasional kita termasuk untuk dana CSR,” kata Suharyadi.

Sementara terkait masalah spam regional dari Bendung Jatigede, saat ini pihaknya masih melakukan kajian. Pasalnya, meskipun Perumda Tirta Jati diberikan kuota sebanyak 950 liter per detik, namun tarif yang harus dibayar dinilai cukup mahal, yakni sebesar Rp 8.057 per liter kubiknya.

“Meskipun jaringan dari hulu ke hilir ditanggung KPBU (kerjasama pemerintah dengan badan usaha, red), tapi tarifnya cukup tinggi. Kita naikan seribu rupiah saja gejolaknya pasti ada. Apalagi harga yang jaringan spam sangat tinggi. Jadi perlu kajian mendalam,” kata Suharyadi.

Suharyadi menambahkan, kajian teknis harus benar benar dilakukan, terlebih berkenaan dengan kenaikan tarif. Karena hal tersebut berhubungan langsung dengan kepentingan pelanggan, baik industri maupun rumah tangga. Tahun lalu saja, total tunggakan pelanggan mencapai hampir Rp 5 miliar.

Ia berjanji, bakal terus menagih tunggakan dari para pelanggan dengan menggandeng pihak lain. “Kita sudah gandeng Kejaksaan dan memberikan surat kuasa khusus untuk menagih tunggakan ini,” katanya.(Iwan)

Editor: Ajay Kabar Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler