KABARCIREBON - Seorang lanjut usia (Lansia) asal RT 009 RW 005 Dusun Babakan Desa Galaherang Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan, Sarka (68 tahun) sudah dua hari menghilang sehingga pihak keluarga sangat kuatir.
Diduga kuat, kakek tersebut terbawa arus Sungai Cisanggarung yang berada di koordinat 7°02'37.3" S, 108°36'01.2" E.
Hal itu disebabkan di sekitar sungai yang cukup dalam tersebut ditemukan barang bukti berupa ketel atau tempat air minum dan cangkul.
Baca Juga: Kuningan Rawan Bencana, BPBD Himbau Antisipasi, Mitigasi dan Kesiapsiagaan
Untuk itu, sang istri, Caswiti (64 tahun) melaporkan hal tersebut kepada aparat Desa Galaherang. Karena suaminya yang berpamitan pergi ke kebun menghilang sejak tanggal 22 Februari.
Sedangkan ciri-ciri korban mengenakan pakaian warna hitam, celana pendek, tingginya sekitar 160 cm dengan berat badan 60 kg dan rambutnya beruban.
Ciri yang lebih spesifiknya lagi adalah salah satu pergelangan tangannya bengkok akibat kecelakaan tertimpa pohon.
Baca Juga: Januari Hingga September 2022, Bencana Melanda Ratusan Titik di Kuningan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan yang menerima laporan tersebut mengirimkan tim assessment.
Dan tim penanganan pencarian dan pertolongan (ESAR) bersama dengan para relawan penanggulangan bencana.
Sebanyak 6 orang petugas tersebut melakuan peninjauan ke lokasi/orientasi medan dengan menggunakan satu unit perahu atau river boat.
Diperkirakan jarak tempuh dalam proses pencarian selama beberapa jam tersebut sekitar kurang lebih 1,5 km-2,5 km.
“Kami terus melakukan pencarian,” kata Kalak BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, Kamis 23 Februari 2023.
Para proses pencarian hari pertama, dihentikan sekitar pukul 18.00 WIB karena menjelang petang dan situasinya cukup gelap serta arus airnya cukup deras.
Baca Juga: Lima Fraksi Konsisten Setujui Pembentukan Pansus Gagal Bayar, PKB Ajukan Hak Interpelasi
Malam harinya pukul 21.00 WIB, dilanjut dengan briefing dan evaluasi rencana pergerakan sekaligus pembagian personil.
Karena yang terlibat dalam kegiatan kemanusiaan tersebut terdiri dari unsur 10 anggota BPBD, aparat Desa Galaherang dan Kecamatan Maleber,.
TNI, Polri, pemadam kebakaran (DAMKAR), 32 relawan penanggulangan bencana dan masyarakat setempat.
Sementara itu, tim BPBD dan relawan penanggulangan bencana yang standby di balai Desa Galaherang sebanyak 27 orang.
Baca Juga: Pansus Harus Digelar secara Terbuka, LSM Merah Putih: Jangan sampai Terkesan Dagang Sapi
Selama proses pencairan Kakek Sarka tersebut dibutuhkan water rescue, alat komunikasi (Alkom) dan logistik, kendaraan Ranger DMAX dan Hilux bak.
BPBD sendiri membawa kelengkapan peralatan berupa 2 river boat, 12 life jacket, 10 helm rescue, 10 wet suit, 10 pasang sepatu karang, 10 dayung, 5 webbing, 1 pompa manual, 1 pompa blower, 2 senter, 2 ringbuoy dan 1 roll terminal.
Peralatan tambahannya, meliputi 1 river boat, 3 life jacket, 3 helm rescue, 5 webbing dan 5 unit dayung.
Disinggung kendala, Bayu menyebutkan. Bahwa tidak ada seorang saksi pun yang melihat langsung Kakek Sarka menyebrang atau hanyut terbawa arus Sungai Cisanggarung.
Ditambah lagi, debit sungai tersebut cukup tinggi dan arusnya deras sehingga menjadi salah satu penghambat proses pencarian. (Iyan Irwandi/KC)***