Suhu Panas Tak Biasa Landa Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan Panas, BMKG Ungkap 5 Penyebabnya

24 April 2023, 06:48 WIB
Ilustrasi suhu panas. /Pixabay.com/geralt

KABARCIREBON - Suhu panas tak biasa landa wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan terungkap sejak lebaran tahun 2023 ini. Anda bisa membuktikannya di waktu siang atau malam, kulit akan berkeringat di waktu siang bahkan malam.

Kondisi ini memang tidak nyaman. Dan sudah banyak keluhan dari warga. Jika berada di ruangan tanpa kipas angin atau AC, tidak butuh waktu lama langsung keluar keringat karena hawa panas yang tak biasa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebabnya. Dari hasil penelusuran, ternyata belakangan ini memang tengah terjadi lonjakan panas di luar kebiasaan seperti diungkapkan Badan Meterologi Klmatologi dan Geofisika (BMKG).

Baca Juga: Konsep Bangunan Jepang, Rumah Makan Cahaya Matahari Terbit Kuningan Berada di Kaki Gunung Ciremai

BMKG memberi keterangan soal cuaca atau hawa panas yang terasa dan dikeluhkan masyarakat, tidak saja di Ciayumajakuning, tetapi juga dirasakan warga bagian lain dari Indonesia.

Terpantau Suhu Tertinggi

BMKG mencatat, suhu tertinggi mencapai 37,5 derajat celsius, terpantau di wilayah Tangerang Selatan.

Untuk Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, di kisaran 36 sampai 36,5 derajat celsius.

BMKG mengungkapkan 5 penyebab kenapa cuaca atau hawa terasa lebih panas dari hari biasanya.

Baca Juga: Oknum Mahasiswa di Kuningan Terancam Hukuman Mati

5 Penyebab Suhu Panas Tak Biasa di Ciayumajakuning

1. Hawa panas ini akibat dinamika atmosfir yang terpantau tidak biasa

2. Terjadi gelombang panas di wilayah Asia. Suhu panas di Asia disebabkan gerak semu matahari. Lonjakan atau kenaikan panas April 2023 ini merupakan yang terparah.

3. Pemanasan global dan perubahan iklim. Terjadi gelombang panas atau heatwave yang beresiko 30 kali lebih sering terjadi dari biasanya.

Baca Juga: Lengkap, Inilah Jadwal One Way Ganjil Genap Arus Balik Lebaran 2023 Lewat Jalan Tol

4. Dominasi monsun dari wilayah selatan, Australia. Ini menjadi penanda Indonesia memasuki musim kemarau.

5. Intensitas maksimum radiasi sinar matahari akibat cuaca cerah dan relatif tidak terhalangi oleh gumpalan awan.

Akibat lima penyebab di atas, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami panas lebih tinggi, termasuk di pantura Jawa Barat, di wilayah Ciayumajakuning.

Baca Juga: KNPI dan Bajak Laut Tandatangani MoU Sektor Kepariwisataan dan Perjalanan

Nah karena lima penyebab di atas, suhu di lingkungan panas dan membuat tubuh merasa tidak nyaman.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler