Konflik Makin Panas, 34 DPAC PKB Ancam Mundur

- 10 April 2023, 15:57 WIB
34 DPAC PKB se-Kabupaten Cirebon berkumpul di Masjid Hijau Grage City Mall Kota Cirebon untuk membahas terkait konflik yang terjadi dan sikap yang akan diambil nantinya.
34 DPAC PKB se-Kabupaten Cirebon berkumpul di Masjid Hijau Grage City Mall Kota Cirebon untuk membahas terkait konflik yang terjadi dan sikap yang akan diambil nantinya. /IST/
KABARCIREBON - Konflik di internal PKB Kabupaten Cirebon semakin memanas. 34 DPAC PKB di daerah ini pun mengancam bakal mundur jika keputusan DPP atas pergantian ketua DPC tidak dikembalikan seperti semula.
 
Belum lama ini, 34 DPAC PKB se-Kabupaten Cirebon kumpul di Masjid Hijau Grage City Mall Kota Cirebon, mereka membahas terkait konflik yang terjadi dan sikap yang akan diambil nantinya. Dalam pertemuan itu juga, kader Senior PKB, Toto Sumlang hadir.
 
Menurut Ketua DPAC Kecamatan Pabuaran, Sirojuddin Munir, dirinya bersama 33 DPAC PKB lainnya mengenai dinamika yang terjadi di partainya, secara tegas akan bersikap. Namun, sikap para DPAC ini bukan sedang membela R Hasan Basori (RHB) dan juga bukan karena tidak suka dengan Ketua DPC yang baru, H Jamil Abdul Latief.
 
 
"Tapi lebih pada kenapa pergantian ketua DPC ini dilakukan? Sangat disayangkan. Karena RHB sudah menata kepengurusan PKB dengan baik sampai bawah. Nah kami sudah nyaman bekerja dengan RHB tapi kenapa tiba-tiba diganti?" ujarnya, Senin (10/4/2023).
 
Memang, kata dia, SK penunjukan ketua DPC PKB itu kewenangan DPP. Tetapi semestinya, orang yang ditunjuk adalah kader yang memiliki kemampuan dan dukungan dari bawah, agar mesin partai bisa berjalan dengan semestinya. 
 
Namun, jika kondisinya seperti sekarang ini, pergantian Ketua DPC PKB dari RHB ke Jamil Abdul Latief, maka harus memulai kembali dari nol. 
 
 
"Apalagi hajat pesta demokrasi baik Pemilu, Pileg, maupun Pilkada sudah di depan mata," katanya.
 
Ketua DPAC PKB Kecamatan Karangsembung, Mohamad Yusuf mengaku sangat menyayangkan sikap DPP yang telah melakukan pergantian ketua DPC. Ia pun mengkhawatirkan, dalam perhelatan pemilu mendatang, suara PKB akan anjlok.
 
Padahal, kata Yusuf, sebenarnya dengan ditunjuknya RHB saat Muscab PKB sebagai Ketua DPC karena yang bersangkutan mampu mendulang suara yang luar biasa. Namun, belum selesai masa jabatannya satu periode tetiba diganti tanpa ada alasan sama sekali.
 
 
"Kenapa ada penjegalan seperti ini? RHB lagi baik-baiknya bekerja tetapi langsung diganti. Dan ini menyalahi AD/ART, jelas cacat prosedural," katanya 
 
Ia mengaku, dengan berkumpulnya para DPAC PKB menyikapi pergantian ketua DPC tersebut dan dengan mengambil sikap tegas atas konflik yang terjadi, harapannya RHB kembali menduduki posisi Ketua DPC PKB. Karena, kerja-kerja politik yang dibangun RHB sudah sangat baik.
 
"Ini menjelang pemilu kenapa harus diganti? Makanya kami menuntut agar membatalkan SK yang ada. Kalau tidak kami bersama DPAC lain akan mundur dan boikot!" tegas Yusuf.
 
 
Hal sama disampaikan Ketua DPAC Kecamatan Beber, Muhammad Zaenudin, gerakan murni yang dilakukan para DPAC tersebut, tak lain agar ke depan suara PKB lebih bagus dan menjadi pemenang. Namun ketika semua kader partai di bawah kepemimpinan RHB sudah solid, pergantian ketua DPC malah dilakukan.
 
"Kami meminta agar jangan sembarang mengganti ketua DPC tanpa ada alasan yang jelas," katanya.
 
Sebab kata dia, hal itu bertentangan dengan AD/ART partainya. Jika demikian, seolah DPP PKB telah mengajarkan contoh tidak baik kepada para kader di bawah. Sebab bagaimana tidak, buku pedoman berupa AD/ART yang telah dibagikan ke DPAC, untuk menaati aturan yang ada, tapi dilanggar sendiri oleh DPP PKB.
 
 
"Jadi kami minta agar jangan ada pergantian ketua DPC sebelum selesai masa jabatannya. Apalagi ini RHB diganti tanpa ada alasan yang jelas," ungkap Zaenudin.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x