Kepemimpinan Jamil Diragukan, 34 DPAC PKB Ancam Geruduk DPP

- 5 April 2023, 15:59 WIB
DPAC PKB Kabupaten Cirebon meragukan kepemimpinan H Jamil Abdul Latief yang menggantikan RHB.
DPAC PKB Kabupaten Cirebon meragukan kepemimpinan H Jamil Abdul Latief yang menggantikan RHB. /IST/
KABARCIREBON - Buntut digantinya R Hasan Basori (RHB) dari Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, membuat para DPAC di daerah ini geram. Mereka meragukan kepemimpinan H Jamil Abdul Latief yang menggantikan RHB. Bahkan, 34 DPAC PKB mengancam bakal menggeruduk DPP partai ini.
 
Ketua DPAC PKB Kecamatan Gegesik, Yusuf Ali menjelaskan, pihaknya bersama 33 DPAC PKB lainnya memiliki pandangan dan sikap yang sama terkait dinamika yang terjadi di internal partainya. Dan setelah terjadinya rapat pleno pergantian ketua DPC PKB dari RHB ke Jamil Abdul Latief, maka saat itu juga terjadi gejolak di internal PKB Kabupaten Cirebon. 
 
Meski dinamika di partai politik wajar, namun pergantian pimpinan di saat menghadapi Pemilu sungguh sesuatu yang memprihatinkan.
 
 
"Dalam rapat pleno tidak dihadiri oleh DPP dan DPW. Sehingga menjadi janggal serta tidak ada penjelasan tentang penyebab terjadinya pergantian ketua DPC. Ini terkesan dipaksakan dan membuat orang takut masuk ke PKB karena pola organisasi yang saling sikut dan  hanya menjadi kepentingan kelompok atau orang tertentu saja," kata Yusuf, Rabu (5/4/2023).
 
Ia mengaku, sebagai pengurus DPAC pihaknya sangat menghormati keputusan DPP PKB, tapi adanya keputusan DPP yang tanpa ada alasan tetiba mengganti RHB, membuat kaget dan menjadi gaduh di internal partainya. Atas dinamika tersebut, dirinya merasa program yang telah tertata dengan baik menjadi rusak.
 
Yusuf mengaku, dirinya dan banyak DPAC lain tidak mengenal secara detail dengan Jamil Abdul Latief. Namun yang ia tahu, Jamil pernah menjadi Caleg PKB di 2019 dan gagal menjadi anggota legislatif. Sebab hanya memperoleh 2.305 suara saja.
 
 
"Artinya, sesuatu yang tidak mungkin Jamil Abdul Latief  mampu menahkodai PKB Kabupaten Cirebon yang demikian besar, sementara untuk memenangkan sendiri saja di Pileg 2019 tidak mampu. Sehingga kami pesimistis terhadap kemampuan Jamil mengelola PKB Kabupaten Cirebon dengan waktu dan kemampuan yang sangat sedikit," kata Yusuf.
 
Hal sama disampaikan Ketua DPAC PKB Kecamatan Losari, Asrori. Menurutnya, pihaknya sangat terkejut ketika mengetahui adanya pergantian ketua DPC PKB. Sebab, selama ini sebagai ketua DPC, RHB sangat dekat dengan kepengurusan bawah baik tingkat DPAC maupun tingkat DPART. Bahkan, intruksi dan program dari DPW dan DPP selalu dikomunikasikan dan dikerjakan bersama. Apalagi pergantian ketua yang dilakukan tanpa adanya alasan yang jelas.
 
"Maka kami dari pengurus DPAC Losari bersama 33 DPAC lainnya akan bergerak ke DPW mempertanyakan dasar  pergantian ketua Kang Hasan Basori," kata Asrori.
 
 
Ia pun mengaku, secara pribadi dirinya tidak paham dengan sosok Jamil. Baik secara personal ataupun terkait prestasi yang dicapainya. Namun secara pribadi dirinya tidak ada masalah dengannya, dan menghormati yang bersangkutan. Hanya saja untuk saat ini kurang tepat untuk melakukan pergantian ketua DPC PKB.
 
Para kader di bawah pun, kata dia, sudah banyak yang mengancam untuk tidak mau berjuang di 2024 jika bukan RHB yang memimpin DPC PKB. 
 
"Mereka yang di bawah setelah saya tanyakan, ogah ikut berjuang bahkan mereka mengancam lihat saja nanti di 2024," kata Asrori.
 
 
Ia mengaku, pergantian ketua DPC PKB jelas membuat gaduh kader PKB di Kabupaten Cirebon. Hal itu sangat disayangkan, partai lain berusaha menjaga kondusivitas dan soliditas kader, tapi partainya malah mengganti nahkodanya. 
 
"Apalagi yang menggantikannya sekarang belum teruji," katanya.
 
Sebagai kader PKB, dirinya berharap kepada DPW dan DPP PKB mempertimbangkan ulang keputusannya. Artinya meminta kembalikan RHB sebagai ketua DPC PKB, mengingat apa yang telah dilakukan oleh RHB sangat  memungkinkan sekali kemenangan di pileg dan pilkada 2024.  
 
 
"Hampir seluruh DPAC telah terbentuk dan sangat solid. Persiapan merekrut bacaleg juga maksimal. Kenapa harus ada pertaruhan dengan perubahan mendadak seperti ini? Ini mau membangun apa mau merusak partai?" katanya.
 
Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Jamil Abdul Latief saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, kaitan dinamika yang terjadi tidak menjawab. Namun, sebelumnya, Sekretaris DPC PKB, Waswin Janata menyampaikan, soal pro dan kontra atas kebijakan internal partai adalah dinamika yang wajar. 
 
Karena, menurutnya, semakin tinggi dinamika  yang muncul, maka menunjukan semakin besar dan hidupnya suatu partai. Artinya, kata dia, di kepemimpinan H Jamil Abdul Latief ini, kader PKB akan tetap solid dan yang bersangkutan diyakini mampu menahkodai partainya dengan baik, untuk menuju kemenangan hajat pesta demokrasi di 2024 nanti.
 
 
"Saya optimistis bahwa ketua definitif adalah alumni Mesir, seorang santri, Ketua LDNU Jawa Barat yang memiliki pengalaman organisasi yang cukup baik," kata Waswin.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x