KABARCIREBON - Belasan peternak kambing di Kampung Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka mengenakan jas hitam dan celana senada, lengkap dengan sepatu pantofel berjejer di pematang sawah menyabit rumput untuk pakan ternaknya.
Sedangkan beberapa peternak perempuan lainnya mengenakan kebaya dan selendang, dengan berada di antara peternak pria.Karung untuk wadah rumput disimpan di sampingnya, sedangkan tangan kanan memegang sabit. Mereka berlomba mencari rumput hijau untuk ternak peliharaannya.
Walaupun mengenakan jas dan dasi serta sepatu pantofel, bahkana ada di antaranya yang mengenakan kaca mata hitam, para peternak ini tetap lihai tidak terlihat kaku ketika menyabut rumput.
Baca Juga: Distan Kabupaten Cirebon Akan Berikan Label ke Ribuan Hewan Kurban, Asalkan?
Tidak butuh waktu lama, setengah karung rumput diperoleh masing-masing peternak.
Kemudian rumput dalam karung hasil ngarit dipanggul dan dibawa untuk untuk pakan peliharaannya. Usai memberi makan ternak mereka berlenggok di depan peserta lain dan juri sambil menuntun dombanya masing-masing.
Dengan pakaian seperti itu para peternak yang sedang ngarit ini seolah-olah bukan tukang ngarit yang setiap hari mencari rumput di pematang sawah atau di tegalan dan kebun. Kegiatan bergaya necis yang mereka lakukan ini, diselenggarakan setahun sekali pada even Ngarit Award yang dihelat Kampung Kaputren.
Ngarit Award sini merupakan sebuah even tahunan yang sudah berlangsung selama tiga tahun. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini melibatkan para pemilik domba di kampung tersebut.
Kendati “award”, tetapi tidak ada penilaian spesifik seperti halnya award-award lainnnya dari sisi kambing itu.
Baca Juga: Trobosan, Pemkab Cirebon Akan Simpan Arsip dalam Bentuk Digital
"Ini sebagai ajang promosi bagi masyarakat yang butuh kambing untuk kurban nanti. Alhamdulillah, dari tahun ke tahun ada perkembangan dari sisi jumlah maupun kualitas domba," kata Panitia Pelaksana Amien Halimi.
Menurutnya, meski tidak ada penilaian khusus, tetapi dalam kegiatan yang diikuti 18 peserta ini, pihak panitia menyediakan hadiah untuk para pemenang dan peserta. Yakni bagi juara pertama, akan menginap di hotel bintang 4 di daerah Kertajati.
"Untuk kegiatan ini ada beberapa sponsor. Selain juara satu, nanti para peserta juga semuanya akan menginap di salah satu villa yang ada di Kabupaten Majalengka," katanya.
Kepala Seksi (Kasi) Kesenian Disparbud Kabupaten Majalengka Didin Aminudin mengemukakan, even tersebut memiliki arti penting untuk menumbuhkan daya kreativitas masyarakat sekitar. Selain itu, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi desa itu, khususnya Kampung Kaputren yang sudah dikenal sebagai kampung budaya.
"Di sini juga kan banyak warga yang memiliki kambing dan domba. Nah ini, warganya mampu memanfaatkan potensi yang ada. Terbukti event ini bisa berlangsung sampai saat ini," katanya.
Salah satu peserta Ngarit Award Irah menyampaikan, dirinya sudah cukup lama memelihara kambing dan bahkan dilakukan turun temurun dari orang tuanya.
Ketika ada kebutuhan di keluarganya atau saat Lebaran ternaknya dijual.Terutama saat mendekati Iduladha harga ternak bisa naik signifikan. Untuk harga domba usia 15 bulan bisa dijual seharga Rp 4.000.000 untuk jenis domba Garut,”katanya.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta Ngarit Award diberi kesempatan untuk memamerkan kambingnya dengan cara berkeliling seperti halnya 'cat walk.' Dalam kesempatan itu, muncul tingkah-tingkah unik dari kambing yang dibawa, misalnya loncat ke meja dewan juri.(Tati/KC).***
Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.