Kabupaten Cirebon Siaga Darurat Bencana, Anggaran Belanja Tak Terduga Bisa Diserap

30 Januari 2024, 06:00 WIB
ilustrasi siaga bencana /

KABARCIREBON - Selama musim penghujan, wilayah Kabupaten Cirebon telah berstatus siaga darurat bencana hidrometrologi. Surat Keputusan (SK) Bupati Cirebon terkait dengan status tersebut sudah diterbitkan sejak 1 Desember 2023.

Sekedar diketahui, bencana hidrometrologi merupakan bencana yang diakibatkan aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembaban.

"Per 1 Desember 2023 sampai 1 April 2024, Kabupaten Cirebon berstatus siaga darurat bencana hidrometrologi. Bupati yang mengeluarkan statusnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Denny Nurcahya, Senin (29/1/2024).

Baca Juga: AICIS Ke-23 akan Diselenggarakan di UIN Walisongo Semarang

Dengan muncul status tersebut, jelas dia, Kabupaten Cirebon berkesempatan mengeluarkan anggaran Belanja Tak Terduka (BTT) ketika memang dibutuhkan.

"Berbeda dengan tahun 2023 lalu, di mana BTT tidak bisa terserap, lantaran Kabupaten Cirebon tidak mengeluarkan status itu," ungkapnya.

Namun, untuk anggaran BTT bencana alam sendiri, ujar dia, belum dapat dikeluarkan. Anggaran tersebut dapat dicairkan ketika pemerintah daerah mengeluarkan status darurat bencana.

Baca Juga: Diperiksa Bawaslu Jabar Terkait Pelanggaran Kampanye Pemilu, Ridwan Kamil justru Berkilah Seperti Ini

Keputusan itu dikeluarkan oleh pemerintah daerah tatkala terjadi bencana yang berkesinambungan.

"Tahun kemarin 2023 lalu, BTT tidak bisa terserap, lantaran Kabupaten Cirebon tidak mengeluarkan status darurat bencana. Dan anggaran itu tetap menjadi kas daerah. Sebab, setiap tahun alokasi anggaran BTT itu selalu disiapkan oleh pemerintah daerah melalui BKAD. Besarannya yang mengetahui BKAD," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Cirebon, Hendi Eko Prasetyo menjelaskan, di awal tahun 2024 ini, sudah banyak kejadian di Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Komunitas Mancing di Indramayu Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo - Gibran

Meliputi pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang, banjir, hingga longsor. Akibat dari itu, menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan.

"Setidaknya BPBD mencatat ada 52 unit rumah mengalami kerusakan dengan kategori rusak ringan, 1 unit rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat," katanya.

Kemudian 250 unit rumah terendam banjir. Menyebabkan 315 Kepala Keluarga (KK) dan 934 jiwa yang terdampak bencana.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Apotek yang Terdekat di Kota Yogyakarta, Silakan Cek Obat di Apotek Rajawali dan Apotek Caritas

Ia menjelaskan, di awal tahun ini, bencana dimaksud terjadi di beberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Mundu, Plered, Plumbon, hingga Greged.

"Seperti di Kecamatan Mundu, ada angin puting beliung menyebabkan 33 unit rumah mengalami rusak ringan. Di Desa Gamel, terjadi banjir menyebabkan 45 unit rumah terendam. Hujan deras disertai angin kencang di Plered menyebabkan 1 unit rumah mengalami rusak berat," bebernya.

Kemudian, tambah dia, hujan deras dan angin kencang di Blok Pasanggrahan Desa/Kecamatan Plumbon mengalami 1 unit rumah rusak sedang.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Pungutan Liar dari Sertifikat PTSL Diduga Terjadi di Desa Ambit Kabupaten Cirebon

Hujan sedang dan angin kencang di Greged menyebabkan atap SMPN 2 Greged ambruk.

Selanjutnya, bencana banjir di Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu, menyebabkan 160 unit rumah terendam dan tanah longsor di Desa Sinarancang.

Kemudian, hujan deras dan angin kencang di Desa Megucilik, Kecamatan Megu menyebabkan pohon tumbang. Lalu hujan deras dan angin kencang di Desa Purbawinangun Blok Cibiuk Kecamatan Plumbon menyebabkan 15 unit rumah mengalami rusak ringan.

Baca Juga: OB Kantor Koperasi di Cirebon Tega Aniaya Pimpinannya Sendiri

"Enam unit ruko, satu unit pabrik, satu unit gudang kayu mengalami rusak ringan dan sepuluh pohon tumbang," ungkapnya.

Sedangkan data kejadian di tahun 2023, kata dia, tercatat ada sebanyak 375 kejadian. Meliputi 252 kekeringan, 38 kebakaran lahan, 29 cuaca ekstrem, 10 tanah longsor, 1 gempa bumi dan 45 banjir.(Ismail/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler