BPJS Ketenagakerjaan Majalengka, Santuni Tukang Bangunan yang Meninggal Akibat Kecelakaan Senilai Rp203 Juta

15 Mei 2024, 19:46 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Majalengka Ringankan Beban Keluarga Almarhum yang Tewas dalam Kecelakaan Kerja, dengan Santunan Rp 200 Juta dan Beasiswa Pendidikan Gratis Bagi 2 Anaknya /Jejep/

KABARCIREBON-Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum Miftahul Kodir (52) di Desa Siantong Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Almarhum merupakan seorang tukang bangunan yang meninggal dunia, akibat kecelakaan kerja pada proyek pembangunan pabrik sepatu, di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, belum lama ini.

Saat bertakziah kediamannya. Rumah almarhum berdiri sederhana dengan ukuran 5x6 meter. Lantai rumah tanpa keramik. Sementara dinding rumahnya hanya bata batu tanpa diplester. Di depan pintu rumahnya bertuliskan keluarga miskin penerima bantuan PKH dan BNPT.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate Langganan Warga Kota Salatiga, Ada Pilihan Sate Cak Burhan dan Sate Bang Suaib

Almarhum sendiri meninggalkan empat orang anak, yang masih membutuhkan kasih sayang kedua orang tuanya.

Anak tertua bernama Muh Fadli, berusia 18 tahun. Ia pun terpaksa harus mengesampingkan cita-citanya untuk melanjutkan pendidikan karena keadaan ekonomi keluarga yang pas pasan.

Fadli hanya mampu menyelesaikan pendidikan sampai sekolah dasar (SD), dan lebih memilih menimba ilmu di pondok pesantren sampai saat ini.

Anak kedua, Syifa, berusia 14 tahun, adalah anak berkebutuhan khusus. Kehidupannya kini semakin berat tanpa kehadiran sang ayah. Syifa saat ini memerlukan perawatan dan perhatian khusus yang membutuhkan kesabaran ekstra.

Baca Juga: Wujudkan Hubungan Industrial Harmonis, Bupati Imron Cek Sejumlah Perusahaan di Cirebon

Terutama dari sang ibu, yang kini harus menggantikan peran ayahnya sebagai kepala keluarga. Meski berat inilah kenyataanya. Lalu anak ketiga, Muhamad Rizki Habibi, baru berusia 8 tahun. Sedangkan Ainun Nurhayati, si bungsu yang masih berusia 1,3 tahun.

Kedua anaknya yang masih anak anak itu, harus menjalani hari-hari tanpa kehadiran sosok sang ayah. Tempatnya berkeluh kesah dan meminta uang jajan, layaknya anak kecil pada umumnya.

Siti Thoifah (42), istri almarhum, nampak terlihat berusaha tegar meski air mata tak menetes membasahi pipinya. "Saya sangat terpukul dengan kepergian suami saya. Dia adalah tulang punggung keluarga kami,"katanya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate yang Terkenal di Kabupaten Rembang, Coba Cicipi Sate Sate Mbah Sumo dan Sate Koramil

Sekarang dirinya harus menjadi kepala keluarga untuk empat anak anaknya yang masih kecil-kecil dan masih membutuhkan biaya pendidikan.

"Di antara buah hatinya, hanya Syifa memerlukan perhatian khusus. Mengurus anak berkebutuhan khusus tidak bisa dilakukan setengah-setengah, apalagi sekarang sudah tidak ada bapaknya," katanya dengan suara bergetar dan mata yang lembab.

Menurut dia, suaminya itu dikenal sebagai suami pekerja keras yang selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi keluarganya. Meski dirinya bekerja sebagai pekerja serabutan.

"Almarhum sering ikut proyek-proyek pembangunan di luar kota demi menghidupi keluarga kami. Kini, perjuangan keras itu berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan kerja yang merenggut nyawanya,"ucapnya.

Baca Juga: Penunjukan Pj Bupati Cirebon Masih Ditunggu, Roda Pemerintahan Harus Tetap Berjalan

Namun dibalik musibah itu, setidaknya BPJS Ketenagakerjaan Majalengka ikut berbelasungkawa atas kepergian almarhum. Dan mendoakan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahaan. Disamping itu memberikan santunan kepada keluarga almarhum sebesar Rp 203 juta lebih dan memberikan beasiswa gratis bagi kedua anaknya hingga perguruan tinggi.

"Santunan ini memang tak bisa menggantikan kebahagian dan meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tapi berharap bisa meringankan beban penderitaan yang dialami keluarga almarhum,"ucapnya Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Majalengka, Aztriana Novitasari

Menurut dia, almarhum merupakan pekerja jasa konstruksi yang baru bekerja 1 bulan dalam proyek itu. Namun pihak perusahaan yang bekerja ternyata mendaftarkan para pekerjanya menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga ia mendapatkan santunan sebesar Rp 203.500.000,-

Baca Juga: Abraham Meragukan Niat Yadi Wikarsa Maju sebagai Bacabup Cirebon

"Selain santunan kedua anaknya akan mendapatkan beasiswa pendidikan sampai perguruan tinggi dengan biaya gratis,"ucapnya.

Ia pun berharap bantuan dan dukungan dari banyak pihak, bisa membangkitkan semangat dan meneruskan hidup meski tanpa sosok ayah dan suami yang begitu mereka cintai.

"Kami memastikan bahwa semua program perlindungan BPJS ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi pesertanya. Contohnya yang terbaru keluarga almarhum ini meski baru bekerja dapat santunan dari kami,"katanya.

Ia menuturkan bahwa saat ini banyak pekerja informal yang belum mengetahui manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan, sehingga pihaknya terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung maupun menggandeng pihak-pihak terkait.

Baca Juga: Kumpulkan 40 PAC PDIP, Strategi Yoga Setiawan Menuju Pilkada

Dia menambahkan iuran untuk para peserta BPU hanya sebesar Rp16.800 per bulan, dimana iuran itu digunakan untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM).

"Peserta yang mengikuti program BPU ketika mengalami kecelakaan kerja akan diberikan penggantian biaya mulai dari biaya ambulance, biaya perawatan dirumah sakit bahkan penggantian penghasilan yang hilang akibat tidak bekerja karena kecelakaan,"tukasnya.

Sementara, Toto Suhartono dari pihak PT Mitra Super Struktur selaku pemegang proyek. Ia menceritakan kronologis kejadian yang menimpa almarhum. Saat itu tepatnya hari Jumat selepas shalat Ashar di mushola pembangunan proyek. Korban sendiri hendak kembali bekerja.

Baca Juga: Jemaah Haji ke Tanah Suci Pertamina Melayani Sepenuh Hati

Namun ditengah perjalanan, tiba tiba ada sebuah kendaraan beko tak sengaja melindas sebuah besi berukuran besar (plakat). Dan benda itu menggelinding jatuh tepat di wajah korban. Hingga korban terjatuh berlumuran darah dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Saat hendak dibawa ke puskesmas Jatitujuh nyawa korban sudah tak tertolong. Namun untuk memastikannya kembali, pihaknya pun membawa korban ke RSUD Cideres Majalengka. Ternyata korban sudah meningal dunia,"ujarnya.

Setelah itu korban dibawa ke rumah duka pada malam hari, untuk dikebumikan di tanah kelahirannya di Brebes Jawa Tengah.

"Kami semua berduka atas kepergian almarhum dan kami melaporkan peristiwa ini ke keluarganya, perusahaan, polisi dan pihak dari Jamsostek Ketenagakerjaan untuk diajukan klaim asuransinya, untuk membantu meringankan beban isteri dan anak anak almarhum,"tutupnya.

Baca Juga: Rekomendasi 2 Wisata Curug yang Masih Perawan di Majalengka: Rasakan Sensasi Alam dari Dua Mata Air Terjun

Pj Bupati Majalengka H Dedi Supandi menyampaikan pentingnya perlindungan sosial bagi para pekerja.
Termasuk masyarakat pada umumnya yang rentan.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi langkah BPJS Ketenagakerjaan Majalengka yang terus berkomitmen menyalurkan santunan kepada ahli waris pekerja yang telah meninggal dunia.

"Santunan dan perlindungan sosial adalah wujud nyata dari penghargaan atas pengabdian mereka kepada masyarakat dan negara," kata Dedi saat memberikan santunan di Pendopo Majalengka belum lama ini.***

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler