Kabar Gembira, Mangga Kuningan Berpeluang Diekspor ke Jepang, Wahyu: Diskatan akan Membantu Menfasilitasinya

23 Mei 2024, 07:00 WIB
Para petani mangga di Kabupaten Kuningan tengah serius mendengarkan paparan narasumber tentang peluang ekspor ke Negara Jepang di sela-sela bimtek di Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Dirjen Kementan) Republik Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap para petani mangga yang ada di Kabupaten Kuningan sehingga mereka diberikan bimbingan teknis (Bimtek) selama beberapa hari di Balai Desa Sukadana Kecamatan Ciawigebang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah sangat mengapresiasi kepedulian pemerintah pusat dengan membimtek puluhan petani Mangga. Perlu diketahui, Desa Sukadana merupakan Kampung Mangga 'Juara' di wilayah Kecamatan Ciawigebang.

Desa tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak kampung hortikultura yang sedang dikembangkan di Kabupaten Kuningan. Bahkan sudah mendapat bantuan fasilitas bangsal pengolahan mangga sehingga mereka mampu memproduksi olahan mangga berupa pure, juice dan dodol.

Baca Juga: Ada Apa dengan Perumahan Grand Amelia Kuningan, Kok Penghuninya Malah Menyegel Lokasi Proyek Pengembangannya?

Di wilayah Kabupaten Kuningan sampai akhir tahun 2023, terdapat sekitar 689.251 batang pohon Mangga atau setara 6.892 hektar. Pohon yang menghasilkan berjumlah 335.807 pohon atau setara 3.358 hektar. Sedangkan jumlah produksinya mencapai 293.017 kwintal atau setara 23.901 ton sehingga produktivitasnya sebanyak 87,24 kg per pohon.

Dari semua pohon tersebut terbagi pada varietas harum manis (40 persen), gedong gincu (15 persen) dan varietas lainnya (5 persen). Tahun 2024 ini, Pemerintah Jepang membuka peluang ekspor untuk mangga terutama varietas gedong gincu. Bahkan beberapa waktu lalu, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang berkunjung ke Kuningan menawarkan pemasaran gedong gincu untuk pasar Jepang.

Ini tentunya merupakan peluang bagi petani mangga di Kabupaten Kuningan sehingga bagaimana caranya agar peluang ekspor mangga ke Jepang tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Peluang ini dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani mangga itu sendiri.

Baca Juga: Teteh Aling Rela Turunkan 10 Kg demi Ikut Kejuaraan Silat Popwilda di Kuningan, Ini Kisahnya

Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Diskatan akan membantu dalam fasilitasi pemenuhan peluang ekspor tersebut tapi dengan mangga yang memiliki kualitas ekspor. Sehingga apa yang disampaikan pada bimtek merupakan ilmu dalam penerapan teknologi budidaya mangga untuk meningkatkan produksi dengan kualitas ekspor. Hal itu dilakukan melalui pengendalian lalat buah, teknologi TOP Working dan pembungaan off season. Makanya sangatlah tepat dilaksanakan di Kabupaten Kuningan.

"Melalui bimtek diharapkan dapat membantu petani dalam menyelesaikan berbagai permasalahan terutama yang berkaitan dengan budidaya pohon mangga sehingga ke depannya dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pohon mangga," ucapnya.

Direktur Buah dan Florikurtura yang diwakili Deni Satriaman mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mengekspor mangga ke Arab, Dubai dan negara lainnya hanya saja untuk Jepang justru malah belum dilakukan. Maka dari itu, ia menekankan kepada para petani mangga supaya menerapkan teknologi pengendalian lalat buah karena ekspor ke Negara Sakura diperlukan hal tersebut.

Baca Juga: Ingatkan Utang Sekitar Rp500 Miliar, Ridho Suganda Sindir Kuningan Butuh Pemimpin Bukan Aktor

"Kami berharap melalui penerapan teknologi yang dibeberkan secara gamblang pada bimtek sekarang ini berdampak pada semakin meningkatnya produksi dan kualitasnya. Langkah ini nantinya dapat meningkatkan pula penghasilan para petani mangga di Kabupaten Kuningan khususnya Desa Sukadana," tuturnya.(Iyan Irwandi/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News 

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler