Ada Arsip Perjalanan Sejarah Kuningan, Masih Perlukah di Jaman Digital Siswa Mendatangi Perpustakaan?

- 22 Mei 2024, 06:00 WIB
Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat meresmikan Diorama Saba Kuningan di komplek Perpusatkaan Prof. Edi S. Djati Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan, baru-baru ini. Diorama menggambarkan perjalanan sejarah dari masa pra sejarah hingga masa kini.
Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat meresmikan Diorama Saba Kuningan di komplek Perpusatkaan Prof. Edi S. Djati Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan, baru-baru ini. Diorama menggambarkan perjalanan sejarah dari masa pra sejarah hingga masa kini. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Berkembangnya informasi dan teknologi berdampak terhadap kebiasaan proses pembelajaran di lingkungan sekolah termasuk di Kabupaten Kuningan karena sebagian pelajar telah dibiasakan menggunakan gadget atau handphone untuk kegiatan ujian atau kegiatan belajar mengajar (KBM) mata pelajaran tertentu.

Kondisi demikian, berbeda dengan jaman dahulu karena buku dianggap sebagai sumbernya ilmu sehingga para siswa yang harus akan wawasan dan pengetahuan seringkali menyempatkan diri untuk membaca buku-buku yang berada di perpusatakaan sekolah atau pun perpustakaan kabupaten.

Meski peringatan Hari Kearasipan Nasional (HKN) jatuh pada tanggal 18 Mei tetapi tanggal 20 Mei, Pemerintah Kabupaten Kuningan melaunching Diorama Saba Kuningan agar diketahui masyarakat umum. Kegiatan tersebut diresmikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat.

Baca Juga: Rekomendasi Calon Bupati Kuningan Tidak Jatuh ke Sekda atau pun Ketua PKB Namun Pada Sosok Ini

Ia didampingi Kepala Dinas Perpustakaan & Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, I. Gusti Agung Kim Fajar, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kuningan, Sekretaris Daerah (Sekda), H. Dian Rachmat Yanuar serta sejumlah pejabat Esellon II dari beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Diorama Saba Kuningan terletak perempatan Pandapa Paramartha di kawasan Perpustakaan Prof. Dr. Edi. S. Ekadjati di Jalan Siliwangi Nomor: 216 Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan atau tepatnya depan kampus Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kuningan.

Diorama sendiri merupakan bentuk miniatur tiga dimensi yang menggambarkan suatu peristiwa sedangkan Saba Kuningan memiliki maksud 'Mengunjungi Kuningan' atau 'Kunjungan Sejarah' karena Saba berasal dari kata kerja Sunda 'Nyaba' yang artinya kunjungan.

Baca Juga: Ada Karya Cipta Seni Budaya yang Mendunia dari Kuningan, Pimpinan Laskar Citangtu Diburu Belanda

Diorama Saba Kuningan adalah representasi visual dari sejarah dan kebudayaan Kuningan sehingga masyarakat dapat mengenang perjalanan panjang Kabupaten Kuningan. Ke depannya tempat tersebut dapat menjadi wahana bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui asal mula berdirinya Kabupaten Kuningan.

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah