Ada Arsip Perjalanan Sejarah Kuningan, Masih Perlukah di Jaman Digital Siswa Mendatangi Perpustakaan?

- 22 Mei 2024, 06:00 WIB
Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat meresmikan Diorama Saba Kuningan di komplek Perpusatkaan Prof. Edi S. Djati Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan, baru-baru ini. Diorama menggambarkan perjalanan sejarah dari masa pra sejarah hingga masa kini.
Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat meresmikan Diorama Saba Kuningan di komplek Perpusatkaan Prof. Edi S. Djati Kelurahan Purwawinangun Kecamatan Kuningan, baru-baru ini. Diorama menggambarkan perjalanan sejarah dari masa pra sejarah hingga masa kini. /Iyan Irwandi/KC/

"Saya sangat mengapresiasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kuningan karena telah membangun Diorama Saba Kuningan untuk mengarsipkan sejarah," ujar Kepala Dinas Perpustakaan & Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, I. Gusti Agung Kim Fajar.

Menurutnya, Diorama merupakan wujud akhir penyelamatan terhadap arsip sehingga memudahkan masyarakat melihat sekaligus berkunjung secara langsung untuk mengetahui sejarah Kuningan. Perlu dipahami bersama oleh para pencipta arsip bahwa Saba Kuningan adalah nilai kesejarahan sebagai salah satu bentuk memori bangsa.

Baca Juga: Mengerucut pada Dua Nama Calon Bupati Kuningan, H.M. Ridho Suganda Siapkan Visi Kuningan JEMBAR atau Kaya

Untuk itu, diharapkan melalui Diorama ini dapat menambah informasi sekaligus wawasan masyarakat terkait kesejarahan di Kabupaten Kuningan. Juga sebagai sumbangsih dan peran strategis Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam upaya mencerdaskan bangsa serta penyelamatan kearsipan nasional.

Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat mengaku sebelumnya telah mengatakan bahwa Kuningan memiliki historis panjang yang perlu ditulis dalam bentuk literatur menarik sehingga selain membangun Diorama Saba Kuningan, di tempat yang sama pun, diluncurkan Buku, 'Saba Kuningan' yang ditulis oleh Prof. Dr. Nina Herlina, Ms dan kawan-kawan.

Buku Saba Kuningan melengkapi Diorama sebagai informasi mendalam tentang sejarah, budaya dan tradisi Kuningan. Buku ini merupakan upaya untuk melestarikan sekaligus memperkenalkan warisan kebudayaan dan sejarah kepada generasi mendatang. Maka dari itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) pun harus mengambil peranan dalam hal tersebut.

Baca Juga: Gema Kolosal Angklung 10.001 Orang Bikin Merinding, Puncak Atmosfir Hardiknas Kuningan Sangat Luar Biasa

Minimal mengajak anak-anak peserta didik oleh masing-masing sekolahnya untuk berkunjung sebagai bentuk pengenalan jati diri dan sejarah Kuningan dan hal lainnya. Hal itu bisa membantu menyemarakan Perpusatakaan Prof. Dr Edy S. Ekadjati agar lebih bermanfaat.

"Saya menghimbau kepada Pak Kadisdikbud agar mengarahkan anak-anak sekolah ke sini karena Diorama Saba Kuningan sebagai bentuk arsip sejarah perjalanan Kuningan dari masa pra sejarah, masa kerajaan, masa kolonialisme/imperialisme, perang kemerdekaan, pembentukan Kabupaten Kuningan dan Kuningan masa kini," tuturnya.(Iyan Irwandi/KC)***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News 

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah