Tukang Jahit Banjir Order, Cirebon Power Berdayakan UMKM Penjahit

- 28 Maret 2021, 21:37 WIB
HASIL karya penjahit sekitar PLTU, Minggu (28/3/2021). Dampak positif dirasakan warga setempat dengan banyaknya orderan.* Ist/KC
HASIL karya penjahit sekitar PLTU, Minggu (28/3/2021). Dampak positif dirasakan warga setempat dengan banyaknya orderan.* Ist/KC

ASTANAJAPURA, (KC Online).-
Keberadaan poyek pembangunan pembangkit listrik Cirebon Power unit II, sangat berdampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya para penjahit yang berada di desa yang berdekatan dengan pembangkit.
Adanya keberadaan proyek pembangkit listrik ini, membuat orderan yang didapatkan para penjahit cukup membludak setiap bulan. Orderan tersebut didapat dari perusahaan yang terlibat langsung dalam pembangunan proyek ataupun dari pribadi para pekerja.
Juriah, salah satu pejahit asal Desa Kancikulon, Kecamatan Astanajapura, mengatakan, pesanan pembuatan wearpack (seragam) para pekerja di PLTU Cirebon Power, setiap bulannya mencapai puluhan dengan harga yang bervariasi.
"Harganya tergantung dari bahan yang digunakan. Para pejahit di desa ini menetapkan harganya, mulai dari Rp 150-Rp 180 ribu, untuk setiap seragamnya," kata Juriah, Minggu (28/3/2021).
Masih dikatakan Juriah, pembuatan seragam dipesan oleh para pekerja dari sejumlah perusahaan yang berbeda.
"Dalam setiap bulannya, para pejahit di desa ini saja, bisa mendapatkan order pembuatan seragam, hingga 30 buah. Pesanan tersebut bisa dalam bentuk kolektif ataupun perorangan. Ada yang langsung bikin banyak, ada juga satuan," ujarnya.
Senada dikatakan warga lainnya, Hasanah. Ia mengakui tingginya orderan dari para pekerja PLTU. "Harga yang ditetapkan tergantung dari model yang diinginkan oleh pemesan. Jika yang biasa saja, mungkin bisa lebih murah. Namun jika menghendaki menggunakan bordir, harganya bisa lebih mahal. Karena, kami belum memiliki alat bordir sendiri, jadi menggunakan jasa pihak lain," tuturnya.
Walaupun ada sekitar 15 penjahit yang berada di Desa Kanci Kulon dan sekitarnya, namun pesanan yang dilakukan oleh para pekerja PLTU Cirebon Power, hampir rata didapatkan oleh seluruh penjahit.
Ruqoyah, salah satu pejahit alumnus UMKM Jahit Cirebon Power, juga merasakan dampak positif tentang keberadaan proyek Cirebon Power. "Orderan dari Cirebon Power cukup banyak, padahal tidak mempromosikan secara khusus usaha jahitnya tersebut. Namun, karena adanya kepuasan yang dialami oleh para pelanggan, membuat usaha jahitnya digemari para pekerja dari pembangkit Cirebon Power. Mungkin karena bikinan saya rapih, jadi mereka cerita juga ke yang lainnya. Sehingga banyak yang jahit ke saya," ucapnya.
Salah satu kendala yang dialami oleh para pejahit, adalah masalah permodalan. Karena menurut Ruqoyah, tidak sedikit pesanan yang masuk, tidak terlebih dahulu memberikan uang muka. Hal tersebut membuat para pejahit harus mengeluarkan modal terlebih dahulu.
Selain itu, banyak juga bahan seragam yang menggunakan bahan yang cukup keras. Sehingga, membutuhkan mesin jahit atau obras yang menggunakan ukuran besar. Karena, jika menggunakan dengan mesin kecil, jarumnya akan patah. "Jadi, kadang juga ikut nebeng ke pejahit lainnya. Kebetulan, mereka juga alumni dari UMKM Jahit Cirebon Power," imbuh Ruqoyah.
Sementara itu, Communnity Development Officer Cirebon Power, Yanuar Barlianto mengungkapkan, pihaknya cukup bangga, karena pelatihan jahit yang diberikan oleh Cirebon Power, memberikan manfaat bagi masyarakat. Terbukti dengan banyaknya alumni UMKM Jahit Cirebon Power, yang saat ini sudah membuka usaha sendiri.
Selain itu, ia juga senang dengan dampak positif yang dialami oleh masyarakat, dengan adanya keberadaan proyek di pembangkit Cirebon Power. "Walaupun sudah menjadi alumni di UMKM Jahit Cirebon Power, namun kami masih sering berkomunikasi dan pendampingan. Bahkan, kami juga masih terus memberikan peluang usaha bagi para alumni UMKM Jahit Cirebon. Order tersebut bisa berupa pembuatan pakaian, seragam, masker maupun goddy bag. Memang, yang diutamakan oleh kita, yaitu yang saat ini berada di UMKM Jahit. Namun kami juga berbagi order untuk yang sudah mandiri," ungkapnya.
Yanuar berharap, dampak positif yang dialami masyarakat saat ini, bisa dirasakan seterusnya. "Diharapkan, pengetahuan jahit yang dimiliki para alumni UMKM jahit Cirebon Power, bisa ditularkan juga kepada masyarakat lain," harapnya. (Supra/KC)

Editor: Alif Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah