Keluarga Korban Calon TKW Selamat, Mengadu ke SBMI

- 25 Januari 2022, 06:02 WIB
Ist/KC WARNENGSIH warga Desa Eretan, Kecamatan Kandanghaur saat mengadu kepada SBMI Cabang Indramayu terkait Azirah Assyaatul Baqiyah korban selamat kecelakaan kapal di Perairan Pontian Besar Johor, Malaysia beberapa waktu lalu, Senin (24/1/2022).*
Ist/KC WARNENGSIH warga Desa Eretan, Kecamatan Kandanghaur saat mengadu kepada SBMI Cabang Indramayu terkait Azirah Assyaatul Baqiyah korban selamat kecelakaan kapal di Perairan Pontian Besar Johor, Malaysia beberapa waktu lalu, Senin (24/1/2022).*



INDRAMAYU, (KC Online).-
Warnengsih (42 tahun) warga Desa Eretan, Kecamatan Kandanghaur, mendatangi kantor Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Senin (24/1/2022).

Kedatangannya itu, untuk meminta bantuan supaya bisa memastikan keberadaan anaknya, Azirah Assyaatul Baqiyah (21 tahun), yang dikabarkan selamat dalam insiden terbaliknya kapal pengangkut calon TKW, di Perairan Pontian Besar Johor, Malaysia pada Senin (17/1/2022).

"Saya mohon kepada pemerintah untuk memfasilitasi dapat ketemu dengan anak saya, Azirah Assyaatul Baqiyah. Untuk sekarang, saya ingin mendengar suaranya saja enggak apa-apa melalui telepon," katanya.

Ia mengemukakan, walaupun keluarganya sudah mendengar kabar bahwa Azirah Assyaatul Baqiyah selamat. Namun dirinya tetap merasa khawatir, karena belum mendengar langsung suara anaknya.  

"Satu menit saja, ingin sekali dengar suara anak saya, biar hati saya plong," ujar Warnengsih.

Menurutnya,  setelah peristiwa itu, keluarga terus mencari tahu kondisi Azirah. Hingga akhirnya keluarga
mendapat informasi dari sebuah video proses penyelamatan para korban yang dibagikan di media sosial.

“Di dalam video itu, Azirah terlihat dalam kondisi selamat,”ujarnya.

Kemudian untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, pihak keluarga juga mengkonfirmasi kepada SBMI dan KJRI.  Meski begitu, sejak kejadian tersebut, Warnengsih mengaku belum bisa berkomunikasi langsung dengan anaknya. Padahal keluarga sangat berharap, Azirah  bisa secepatnya pulang ke Indramayu dan berkumpul dengan keluarga.
"Informasinya di sana, anak saya masih dalam proses penyelidikan selama 2 minggu," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Warnengsih menyampaikan kronologi yang dialami anaknya, hingga akhirnya mengalami insiden tersebut. Menurut dia, dalam insiden itu, diketahui dari 11 calon TKW ada 6 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Sebanyak 5 orang di antaranya berasal dari Jawa Barat, yakni 4 orang asal Kabupaten Indramayu dan 1 orang dari
Kabupaten Bandung.(Udi)

Halaman:

Editor: Dandie Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x