KABARCIREBON- Diprediksikan sebanyak 200 ribu orang bakal mudik Lebaran tahun ini ke Kabupaten Cirebon. Dinas Perhubungan (Dishub) setempat melakukan sejumlah persiapan dengan berkoordinasi bersama Forum Lalu Lintas terkait yang di dalamnya melibatkan TNI, Polri dan unsur lainnya.
“Dari total 83 juta orang secara nasional bakal mudik Lebaran Idulfitri 1443 H, sekira 200 ribu di antaranya bakal ke Kabupaten Cirebon. Makanya segala kelengkapan sarana dan prasarananya kami persiapkan,” ungkap Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Imam Ustadi saat meninjau di Pasar Tegalgubug, Kecamatan Arjawinangun, Senin (18/4/2022).
Imam menyebutkan, dalam helatan mudik tahun ini Kabupaten Cirebon menjadi jalur perlintasan bagi para pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Sehingga dibutuhkan rambu penunjuk jalan yang perlu disiapakan.
“Kami akan pasang seperti 50 water barrier, 100 trafic round, 5 rambu portabel penunjuk arah dan kendaraan dari berbagai unit. Makanya ini tanggung jawab bersama, baik dari dunia usaha, Pemerintah dan masyarakat turut serta mensukseskan mudik tahun ini,” katanya.
Imam menuturkan, selain itu personel pun disiagakan agar pemudik yang melintas di Cirebon bisa terlayani. Nantinya petugas gabungan akan turun dan akan diatur lalu lintasnya agar tetap nyaman dan aman.
“Kami akan bangun 9 titik posko mudik yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. Sehingga bisa untuk membantu kelancaran di jalan dan posko juga sebagai pusat informasi," ujarnya.
Perihal mekanisme pengaturan, terang Imam, karena diprediksi jalur di Kabupaten Cirebon akan padat pemudik maka rekayasa lalu lintas pun akan diberlakukan. Seperti rekayasa dengan pemberlakuan penerapan contra flow dan satu jalur. “Namun akan dilihat dulu skala eskalasi jumlah pemudik,” katanya.
Pihaknya memperkirakan, di jalur arteri nantinya akan padat dengan kendaraan roda dua dan empat. Sehingga rekayasa apabila terjadi kemacetan sudah ada pola rekayasanya.
“Potensi kepadatan akan terjadi di Pasar Tegalgubug, Pertigaan Palimanan, Kawasan Kuliner Weru, Pasar Gebang dan Pasar Losari. Sehingga untuk meminimalisasi kepadatan di titik rawan kemacetan menjadi perhatian," pungkasnya.(Mamat)