Network
Kabar Cirebon-Online Momentum halalbihalal di lingkup Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cirebon dijadikan ajang untuk bisa adaptif dalam memajukan pendidikan. Terlebih bagi para anggota PGRI yang merupakan unsur pendidik yang harus bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman.
Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet Nurhayati, menjelaskan, organisasi yang menaungi profesi guru tentunya bisa lebih peka dalam melihat situasi pendidikan saat ini. Sehingga momentum halalbihalal kali ini, kata dia, tidak hanya sekadar pelaksanaan yang bersifat seremonila semata melainkan harus lebih bisa dijadikan ajang memajukan dunia pendidikan.
"Sekarang zamannya digitalisasi. Ya harus mengikuti. Ditambah sekarang ada kurikulum merdeka yang akan diterapkan, Hal itu tentunya sejalan dengan pean guru selaku agen perubahan. " kata Yeyet usai melangsungkan Halalbihalal, di Gedung PGRI setempat, Rabu (11/5/2022)..
Ia menyadari, PGRI sebagai wadah organisasi guru, harus menjadi teladan. Meskipun terkait kurikulum merdeka diakuinya memang belum semua faham dan baru hanya pada kalangan tertentu saja. Makanya PGRI akan melakukan safari ke pengurus kecamatan untuk memberikan pemantapan.
"Agar nanti kurikulum merdeka ini, di tahun 2024 sudah bisa diterapkan di Kabupaten Cirebon," katanya.
