Cacar Monyet Mengintai, Kadinkes: Ada Kasus Suspek Tengah Diperiksa

- 3 Juni 2022, 10:33 WIB
KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr. Hj.  Neneng Hasanah.* Iwan/KC
KEPALA Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr. Hj. Neneng Hasanah.* Iwan/KC

Kabar Cirebon-Online Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menyebut bahwa ada kasus suspek cacar monyet di wilayahnya.  Namun kejadian tersebut masih dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan .

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Neneng Hasanah mengatakan untuk kasus cacar monyet di wilayah Kabupaten Cirebon belum ditemukan. Namun ada suspek yang mirip ke virus tersebut. 

"Sejauh ini untuk suspek cacar monyet sih ada. Tapi nanti kita pastikan dulu apakah itu cacar monyet atau bukan," ungkapnya, Kamis (2/6/2022). 

Neneng menjelaskan cacar monyet ini merupakan penyakit yang menular. Bahkan virus tersebut bisa  menyerang semua kalangan.  "Semua kalangan bisa tertular cacar monyet. Tapi yang paling banyak yakni anak-anak," ujarnya. 

Ia mengimbau agar masyarakat untuk selalu disiplin dalam menjaga kebersihan. Pasalnya dengan pola hidup bersih bisa mencegah virus di dalam tubuh.  "Penyakit apapun kalau kita disiplin berperilaku bersih dan sehat. Jadi sebelum dan sesudah makan cuci tangan, habis nyentuh sesuatu cuci tangan Insyaa Allah bisa terhindar dari penyakit," kata Neneng. 

Neneng menjelaskan ada perbedaan antara cacar monyet dengan cacar biasa. Menurutnya perbedaan tersebut bisa dilihat dari bintik yang terlihat dalam tubuh.  Kalau cacar biasa bintiknya kecil sedangkan cacar monyet bintiknya besar dan bisa menular. 

Gejala awal itu kan kalau virus itu kan nyeri-nyeri badan. “Ada demam terus muncul bintik di kulit. Nanti dikasih penurun panas untuk meningkatkan daya tahan tubuh, namun kalau ada luka ya diobati," ungkapnya. 

Seperti diketahui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyebut cacar monyet disebabkan  virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.  Bahkan virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.(Iwan/KC)

Halaman:

Editor: Asep Iswayanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah